Perancangan Taman Kota Tepi Sungai Martapura, Kota Banjarmasin
Abstract
Banjarmasin sebagai salah satu kota besar di Pulau Kalimantan memiliki peluang yang sangat besar untuk terus melakukan pembangunan dan penataan wilayahnya. Kota ini sangat identik dengan kehidupan air, hal ini karena secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh keberadaan Sungai Martapura dan berbagai sungai besar dan kecil lainnya yang mengalir membelah kota. Pemanfaatan ruang terbuka di sekitar sungai atau yang dikenal dengan daerah sempadan sungai juga perlu mendapat perhatian karena penggunaannya yang saat ini kurang optimal. Padahal ruang -ruang terbuka ini memiliki potensi untuk dijadikan sebagai areal pendukung yang positi f bagi ekosistem sungai, area rekreasi, dan untuk mendukung tema Kota Seribu Sungai. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan merancang suatu taman kota yang dapat meningkatkan kualitas tepian sungai dan wajah Kota Banjarmasin, dan menyediakan tempat rekreatif yang nyaman bagi penduduk Kota Banjarmasin untuk menghilangkan kelelahan setelah beraktifitas, ataupun hanya sekedar bersantai dengan rekan dan keluarga sambil melihat keindahan Sungai Martapura. Taman kota ini dirancang menghadap sungai dengan elemen sungai sebagai bagian dari taman. Konsep taman seperti ini merupakan suatu representasi dari pola taman yang berbasis pada air. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk merancang taman kota berbasis air di tepi Sungai Martapura untuk menambah keindahan visual dan mengakomodasi keperluan rekreasi masyarakat Kota Banjarmasin . Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Jalan Lambung Mangkurat, tepi Sungai Martapura, Kota Banjarmasin, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Propinsi Kalimantan Selatan. Kegiatan penelitian ini dilaksanak an selama 6 bulan (Maret – Agustus 2009). Penelitian ini dibatasi sampai dengan tahap kegiatan perancangan taman kota berbentuk gambar-gambar arsitektural dan deskripsinya. Perancangan taman kota tepi sungai ini dilakukan dalam empat tahapan yaitu persiapan, pengumpulan data, pengolahan data (analisis, sintesis, dankonsep), dan kegiatan perancangan. Metode pengumpulan data dila kukan dengan cara survey lapang yaitu dengan cara pengamatan langsung, dokumentasi, dan wawancara serta studi pustaka.. Kegiatan analisis dilakukan untuk menentukan potensi dan kendala yang terdapat pada lokasi penelitian. Pada tahap ini, data dan informasi dianalisis secara deskriptif dan spasial. Konsep dasar perancangan taman kota tepi sungai ini sejalan dengan air sebagai suatu ruang terbuka di tepian Sungai Martapura yang berfungsi sebagai ruang rekreatif bagi warga Banjarmasin Tengah dengan menempatkan elemen sungai/air sebagai perhatian utama ( focal point) dari taman, yaitu dengan membuka pandangan yang luas dari dalam tapak un tuk dapat melihat sungai. Konsep dasar ini dikembangkan dalam penataan ruang, sirkulasi, dan fasilitas rekreatif. Konsep ini dikembangkan dengan membagi ruang dalam taman menjadi tiga bagian utama yaitu ruang penerimaan, penyangga, dan utama. Konsep ruang dan aktivitas ini di peruntukan untuk jenis rekreasi keluarga, bagian tepi sungai dijadikan sebagai ruang utama. Ruang -ruang dalam taman ini dihubungkan dengan konsep sirkulasi radial menyebar dengan ruang penyangga sebagai pusat dari sirkulasi. Sedangkan fasilitas yang ada di dalam taman dirancang dengan menggunakan gaya arsitektur lokal yang didominasi dari elemen warna cerah khas Kalimantan. Hal -hal tersebut mendukung tema dari perancangan ini yaitu sebagai tempat rekreasi kota dengan suasana alami dan lokal yang kemudian di terjemahkan ke dalam ruang, sirkulasi, dan fasilitas yang bersifat alami dan lokal. Hasil akhir dari penelitian ini adalah berupa gambar rancangan dari analisis data dan konsep yang di tuangkan dalam bentukan ruang di dalam tapak.
Collections
- UT - Landscape Architecture [1259]

