Teknik penentuan posisi bintang berdasarkan pelat foto overlapping
Abstract
Bintang adalah salah satu objek langit yang menarik untuk diamati. Untuk itu, pengetahuan tentang posisi bintang sangat diperlukan. Posisi bintang di langit dapat dihitung melalui foto bintang. Fotografi astronomi atau astrometri merupakan ilmu yang mempelajari metode untuk menentukan posisi bendabenda langit seperti bintang berdasarkan pelat foto (Kamp, 1967). Sebuah pelat foto berisi citra bintang-bintang yang sudah diketahui posisinya berdasarkan katalog dan citra bintang-bintang yang belum diketahui posisinya. Posisi bintang yang ada di katalog dinyatakan dengan (a,3). Bintang yang belum diketahui posisinya lebih banyak jumlahnya daripada bintang yang sudah diketahui posisinya. Citra bintang pada pelat foto berupa sebuah titik dalam bentuk tetap. Posisinya pada pelat merupakan hasil pengukuran pada bidang kartesius dan dinyatakan dengan (1;,fl). Hasil pengukuran tersebut kemudian direduksi menjadi koordinat terukur (x,y). Hubungan antara (a,3) dan (x,y) didekati dengan sebuah deret dengan konstanta-konsranta deret merupakan konstanta pelat. Nilai konstanta pelat diperoleh dengan menggabungkan hasil pengukuran posisi bintang pada masing-masing pelat menjadi sebuah persamaan normal (Jefferys, 1963). Hasil akhir dari gugus persamaan normal tersebut dijabarkan dalam bentuk nOlasi matriks partisi dan berupa sebuah sistem persamaan linier Ax = b di mana A adalah matriks jarang, dan x merupakan konstanta pelar yang akan dicari nilainya. Untuk menyelesaikan sistem persamaan linier terse but digunakan metode transformasi given. Konstanta pelat yang sudah diperoleh dengan menyelesaikan sistem persamaan linier di atas, kemudian disubtitusi ke sebuah persamaan untuk memperoleh posisi bintang yang tidak tercantum dalam katalog. .
Collections
- UT - Mathematics [1435]