| dc.description.abstract | Penelitian ini dalam upaya membantu pengembangan tanaman gandum di Indonesia. Tanaman gandum dapat tumbuh dengan baik apabila ketersediaan airnya terpenuhi. Selain itu guna meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman dibutuhkan jumlah nitrogen yang eukup. Interaksi ketersediaan air dan pemupukan nitrogen akan mempengaruhi perkembangan, hasil, dan kadar protein bij i gandum. Pada penelitian ini terdapat dua perlakuan yaitu perlakuan waktu tanam dan pemupukan nitrogen. Lahan seluas 3000 m2 dibagi menjadi tiga blok ulangan. Pada setiap blok ulangan dibuat dua belas petak perlakuan waktu tanam dan pemupukan nitrogen. Perlakuan waktu tanam (petak utama) dilakukan dengan selang waktu satu minggu pada empat waktu tanam yang berbeda yaitu WI, W2, W3, dan W4. Pada petak utama dilakukan pemupukan nitrogen dengan 3 taraf pemupukan berbeda yaitu 0 kgN/ha sebagai NO, 50 kgN/ha sebagai N I, 100 kgN/ha sebagai N2. Hasil penelitian ini menunjukkan akumulasi eurah hujan lebih tinggi dari 416 mm/musim akan menurunkan hasil gandum. Pada penelitian ini tanaman gandum diduga mengalami keracunan seiring peningkatan tarafpemupukan nitrogen sehingga menurunkan hasil gandum. Hasil gandum di Bogor (300 m dpl) lebih rendah dibandingkan dengan Singosari (500 m dpl), Nongkojajar (900 m dpl), dan Cangar (1650 m dpI) selain disebabkan faktor suhu udara yang lebih tinggi, kemungkinan juga disebabkan pH tanah yang sangat masam. Hasil gandum meningkat menurut ketinggian tempat, namun kadar protein justru mengalami penurunan. Penurunan kadar protein diduga disebabkan oleh adanya proses pelarutan protein pada biji gandum, kadar nitrogen menurun dengan pertambahan massa biji. | id |
