Show simple item record

dc.contributor.authorPusmahasib
dc.date.accessioned2010-05-15T09:45:26Z
dc.date.available2010-05-15T09:45:26Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.citationBogorid
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/21945
dc.description.abstractyang terletak pada 01°37'05.7" LS dan 120°02'31.9" BT dengan ketinggian 425 m dpl dan Pandere terletak pada 01°11'53.7" LS dan 119°56'32.4" BT dengan ketinggian 200 m dpl yang mengkaji mengenai ketersediaan air dan energi pada kedua daerah. Data kuantitatif mengenai ketersediaan air dan energi dapat diperoleh melalui suatu teknik perhitungan kesetimbangan atau neraea dengan mempertimbangkan semua komponen yang terlibal didalamnya, baik sebagai faklor masukan maupun faktor keluaran dalam sebuah sislem. Penelitian ini bertujuan unluk mempelajari karakleristik komponen-komponen penyusun neraea energi dan neraea air lanaman padi pada dua tern pal pertanaman padi yang berbeda, mempelajari karakterislik nishah Bowen serta implikasinya pada lanaman padi, menjelaskan hubungan anlara neraca energi dall neracn air serla menenlukan pola tanam dan waklu lanam. Pada kedua daerah tersebut radiasi nelto (Rn) lebih banyak terkonversi menjadi limpahan bahang lalen lanah (LE) kemudian limpahan bahang terasa (H) dan limpahan bahang tanah (G*). LE mendominasi proporsi terhadap Rn yang terjadi pada siang hari, dan pada malam hari dominasinya digantikan oleh G*. Persamaan regresi yang didapatkan untuk menduga nilai G* di atas pertanaman padi sawah yaitu: Y = 0.0003x' - 0.0335x + 1.0418 dengan R2 = 0.957. Gimpu pada awal pertumbuhan terjadi kekurangan air dalam tanah. Pada masa kadar airtanah tersebut menurun mengakibatkan tanaman mengalami kekurangan air sekitar 0.6 mm per hari. Kekurangan air di daerah ini terjadi selama 43 hari dan kelebihan air selama 39 hari. Pandere juga pada awal pertumbuhannya mengalami kekurangan air. Kekurangan air di daerah ini terjadi selama 21 hari dan kelebihan air selama 3 hari. Hasil perhitungan nisbah Bowen didapatkan nilai rata-rata 0.050 di Gimpu dan Pandere dengan nilai rata-rata 0.175. Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua energi yang tersedia digunakan untuk proses penguapan air ke almosfer. Persiapan masa tanam di kedua lokasi dilakukan pada akhir bulan Januari 2002, sedangkan awal tanam dilakukan pada awal bulan Februari 2002. Pola tanam di Gimpu adalah padi sepanjang tahun sedangkan Pandere adalah padi - palawija - padi.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePerhitungan Neraca Energi Dan Neraca Air Pada Tanaman Padiid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record