Show simple item record

dc.contributor.authorDeni, Jajang
dc.date.accessioned2010-05-14T10:00:33Z
dc.date.available2010-05-14T10:00:33Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/21746
dc.description.abstractTeknologi tmnsfer embrio merupakan bioteknologi reproduksi generasi kedua setelah inseminasi .buatanf (lB), yang sedaug dikembangkan di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas dan mutu genetik temak. Teknologi transfer embrio yang diterapkan secara bersama-sama deugan teknologi IB dapat mengoptimaikan sekaligus potensi dari sapi jantan dan betina. Pada prinsipnya teknologi transfer embrio adalah rekayasa fungsi alat reproduksi sapi betina unggul melalui metode superovulasi. Walaupun teknik transfer emblio dengan adanya metode superovulasi akan memberi alii dalam usaha meningkatkan populasi temak, namun terdapat beberapa hambatan antara lain adalah jUmlah ova yang diperoleh dengan superovulasi yaug belturut-turut dali hewan yang sama akan menurun karena pengaruh balik ovaria dan pembentukan antiholUlon. Superovulasi secara beliUlut-turut (superovulasi I sampai IV) dilakukan pada tujuh sapi Friest Holstein (FH) betina dengan kisaran umur 2-5 tahun. untuk perlakualn superovulasi, Fouide Stimulating Hormone (FSH) disuntikan dua kali sehari selama 4 hali yaitu pada hari ke-9 sampai hari ke-14 setelah estrus, atau suntikan tunggal Pregnant Mare Serum Gonadotropin (PMSG) antara hari ke-9 sampai hari ke-12 setelah estrus.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)
dc.titleKajian Superovulasi Berturut-Turut Pada Sapi Perah Dalam Program Transfer Embrioid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record