Uji In Vtlro Efek Anticendawan Mikroorganisme Asal Getah Pohon Pisang Kepok, Musa (Abb Group) 'Pisang Kepok'. Penelitian Ini Dilakukan Di Laboratorium Mikologi Dan Laboratorium Fannakologi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor
Abstract
Oermatofitosis merupakan penyakit menular pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh kapang dennatofita yang menginfeksi kulit, rambut, bulu, dan kuku. Oennatofitosis pada temak menyebabkan penurunan produksi sedangkan pada hewan kesayangan dapat mengganggu kesehatan dan keindahan kulitnya. Infonnasi ilmiah mengenai pengobatan secara tradisional terhadap dennatofitosis masih sangat kurang. Padahal banyak tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional, salah satunya pohon pisang. Oi negara Thailand getah pohon pi sang digunakan untuk mengobati kulit temak yang terinfeksi cendawan. Setelah disinyalir temyata getah pohon pi sang mengandung berbagai macam mikroorganisme, sehingga perlu dilakukan penelitian pendahuulan untuk mendapatkan infonnasi mengenai adanya aktivitas mikroorganisme asal getah pohon pisang yang memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan kapang dermatofita. Getah pohon piSaIlg kepok, Musa (ABB group) 'Pisang kepok' yang ditampung dalam wadah sucihama dan aseptik diletakkan ke dalam lubang agar Sabouraud's Dexlrose Agar (SDA, Oifco) yang telah diimbuhi antibiotika kloramfenikol dan diinkubasi pada suhu 37°C selaIna 24 jam. Koloni mikroorganisme yang tUmbuh di pinggir lubang diinokulasikan di atas agar SDA dan diinkubasi pad a suhu 37°C selama 24 jam. Biakan murni tersebut diisolasi kembali dan ditumbuhkan pada media Sabouraud's Dexlrose i3roli1 (SOB, Oifco) yang kemudian diinkubasi pada 37°C selama 5 hari. Setelah masa inkubasi dicapai, koloni yang tumbuh diwar-nai dengan pewarnaan Gram menurut Hucker untuk melihat jenis mikroorganisme tersebut. Dntuk keperluan uji, suspensi disentlifugasi dengan kecepatan 1500 rpm selama 10 menit. Endapan dan supematan yang diperoleh dipisahkan dan masing-masing di\\ii terhadap keberadaan efek anticendawan. Uji dilakukan dengan cara menginokulasikan endapan dan supematan pada media SOA yang telah ditanamkan dengan kapang dan masing-masing \\ii dilakukan tiga ulangan (tTiplo). Endapan dibagi menjadi dua perlakuan, yaitu teknik sentuh dan teknik sebar, sedangkan untuk supernatan dengan teknik tetes di lubang. Kemudian biakan ini diinkubasi pada suhu kamar (25-30 0c) dan diamati selama 10 hari terhadap hambatan pelimnbuhan kapang. . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hambatan pertumbuhan nampak lebih kuat pada Trici1opi1ylol1 menlagropi1yles dibandingkan dengan Microsporum gypseuu7 dan Epidermophyton floccosum.