Show simple item record

dc.contributor.authorGustjar, Chandra
dc.date.accessioned2010-05-14T02:38:37Z
dc.date.available2010-05-14T02:38:37Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/21473
dc.description.abstractKelapa sawit (Elaeis gllieneensis Jacq.) merupakan salah satu komoditas perkebunan sebagai penghasil devisa negara. Produksi yang tinggi dapat diperoleh dengan usaha pertanian yang baik, salah satunya yaitu dengan jalan ekstensifikasi. Ekstensifikasi yaitu kegiatan yang berorientasi pada perluasan areal panen dengan jalan membuka dan mengusahakan areal-areal baru yang selama ini tidak diusahakan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kesesuaian fisik lahan untuk perencanaan perkebunan kelapa sawit (Elaeis gllineensis Jacq.) di Kecamatan Natal, Batangnatal, Batahan Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara dan Kecamatan Sungaiberemas Kabupaten Pasaman Sumatera Barat, dengan kriteria pengklasifikasian kesesuaian lahan menurut Biro Perencanaan Departemen Pertanian (1997). Daerah penelitian secara umum terdapat jenis tanah mineral dan organik. Tanah mineral di daerah penelitian, pada umumnya memiliki tingkat kesuburan yang rendah. Hal ini kemungkinan disebabkan tanah-tanah di wilayah penelitian telah berkembang sangat lanjut sehingga proses pencucian yang teIjadi cukup intensif. Kondisi di atas dapat mengindikasikan bahwa basa-basa dan unsur-unsur lainnya tercuci kelapisan yang lebih bawah, sehingga terbentuk tanah-tanah yang memiliki horison penumpukan liat yang nyata dengan KTK rendah (Argilik atau Kandik) serta tanah-tanah yang memiliki penumpukan liat yang tidak nyata dengan KTK rendah (Oksik). Daerah penelitian yang letaknya dekat sungai atau di daerah cekungan, terbentuk tanah-tanah mineral yang memiliki kandungan air cukup tinggi. Tanah organik di daerah penelitian, memiliki tingkat kematangan fibrik, hemik dan safrik, dengan ketebalan gambut 3-7 meter, sehingga menjadi faktor pembatas untuk digunakan sebagai perkebunan kelapa sa wit. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesesuaian fisik lahan aktual untuk kelapa sawit di daerah penelitian tergolong kepada : Tidak sesuai (N) aktual 55 168 hektar atau 56.37% daerah penelitian, dan Sesuai marginal (S3) aktual 42 729 hektar atau 43.63% daerah penelitian. Usaha perbaikan dilakukan untuk mengurangi/menghilangkan faktor pembatas/penghambat pertumbuhan tanaman sehingga diperoleh kesesuaian fisik lahan potensial sebagai berikut : Tidak sesuai (N) potensial 32 440 hektar atau 33.14% daerah penelitian, dan Sesuai marginal (S3) potensial 65 457 hektar atau 66.86% daerah penelitian. Faktor pembatas yang dominan yaitu curah hujan, lereng, retensi hara, dan drainase.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleEvaluasi Kesesuaian Fisik Lahan untuk Perencanaan Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada Sebagian Wilayah dari Kabupaten Mandailing Natal (Sumatera Utara) dan Kabupaten Pasaman (Sumatera Barat)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record