Show simple item record

dc.contributor.authorHeriyaningtyas, Evi
dc.date.accessioned2010-05-12T11:56:14Z
dc.date.available2010-05-12T11:56:14Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/20716
dc.description.abstractKawasan wisata alam lereng Pegunungan Muria merupakan satu-satunya kawasan wisata alam di Kabupaten Kudus yang memiliki luas 221.3 Ha. Kawasan wisata alam lereng Pegunungan Muria merupakan hutan lindung yang dikelola oleh Perum Perhutani KPH Pati Jawa Tengah. Kawasan wisata alam ini memiliki objek yang spektakuler yaitu air terjun montel, air terjun gonggomino dan sendang air tiga rasa yang menjadikan kawasan ini ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Selain itu, adanya peninggalan sejarah Sunan Muria menjadikan kawasan wisata ini memiliki sosial budaya yang unik dibandingkan oleh kawasan wisata lainnya. Pengunjung yang datang dikawasan wisata alam lereng Pegunungan Muria agar mendapatkan nilai lebih dalam melakukan kunjungannya, maka perlu adanya kegiatan interpretasi alam. Penelitian dilaksanakan di kawasan wisata alam lereng Pegunungan Muria Kabupaten Kudus Jawa Tengah pada tanggal 23 Mei – 5 Juli 2009. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei melalui wawancara, studi pustaka dan pengecekan titik dilapangan berdasarkan objek yang menarik dengan GPS yang diolah menggunakan bantuan software Arc VIEW dan ERDAS. Kawasan wisata alam lereng Pegunungan Muria terdiri dari 13 jalur yang memiliki potensi sumberdaya fisik, biologi dan sosial budaya. Jalur tersebut adalah Buper Kajar – Makam Sunan Muria melalui jalur tangga, Buper Kajar – Makam Sunan Muria melalui jalur lokal, Rejenu – Guo, Rejenu – Argopiloso – Argojembangan, Buper – Petoko, Japan – Rejenu, Rejenu – Ngandong, Desa Japan – Montel, Pos 1 – Rejenu, Pos 2 – Pos 4, Pos 3 – Pos 4 dan Air Tiga Rasa – Gonggomino. Pengunjung kawasan wisata alam lereng Pegunungan Muria didominasi oleh pengunjung yang berjenis kelamin laki-laki (54 %). Sebagian besar pengunjung berusia 15 – 24 tahun (45 %). Pengunjung kawasan wisata alam lereng Pegunungan Muria didominasi oleh pelajar dan mahasiswa. Tujuan sebagian besar pengunjung untuk datang ke kawasan wisata alam adalah menikmati keindahan alam. Pengunjung kawasan lereng Pegunungan Muria mengharapkan adanya fasilitas interpretasi di kawasan wisata alam lereng Pegunungan Muria yaitu papan objek interpretasi, papan arah dan peta jalur interpretasi. Penyusunan perencanaan interpretasi dikawasan lereng Pegunungan Muria adalah rencana satuan, rencana kegiatan dan rencana penugasan. Tema kegiatan interpretasi di kawasan wisata alam lereng Pegunungan Muria adalah “Budaya Muria terpelihara, Alam Lestari”. Lokasi kegiatan interpretasi alam di kawasan lereng Pegunungan Muria berada pada 7 jalur yaitu Rejenu – Argopiloso – Argojembangan, Rejenu – Guo, Buper – Petoko, Japan – Rejenu, Pos 1 – Rejenu, Pos 2 dan Pos 3 – pos 4, Buper – Makam Sunan Muria. Rencana media interpretasi untuk menunjang kegiatan interpretasi di kawasan lereng Pegunungan Muria adalah papan nama objek interpretasi, peta jalur interpretasi, papan petunjuk arah, papan objek interpretasi, pintu gerbang kawasan, papan informasi, papan pesan interpretasi dan pal jarak.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectKawasan Wisata Alam Lereng Pegunungan Muriaid
dc.subjectinterpretasiid
dc.titlePerencanaan Interpretasi Kawasan Wisata Alam Lereng Pegunungan Muria Kabupaten Kudus Jawa Tengah.id
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record