Show simple item record

dc.contributor.authorHidayatullah, M. Toif
dc.date.accessioned2010-03-31T01:43:04Z
dc.date.available2010-03-31T01:43:04Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/2060
dc.description.abstractDalam upaya mendukung ketersediaan oosit resipien pada program kloning, vitrifikasi merupakan salah satu metode yang sering digunakan. Pada penerapannya metode ini sangat dipengaruhi oleh beberapa aspek yang dapat menentukan viabilitas oosit yang disimpan. Beberapa aspek tersebut antara lain konsentrasi krioprotektan, durasi pemaparan serta metode pengemasan straw. Pada penelitian ini akan dikaji penggunaan dua metode vitrifikasi yaitu konvensional (menggunakan 0,25 ml straw) dan open pulled straw (OPS) serta durasi pemaparan pada krioprotektan dengan konsentrasi relatiftinggi. Variabel yang diamati adalah viabilitas oosit dengan indikator pengamatan berupa morfologi oosit pasea vitrifikasi serta perkembangan inti oosit pasea aktivasi. Oosit meneit divitrifikasi masing-masing dengan pemaparan terhadap medium equilibrasi (7 M etilen glikol dan 0,5 M sukrose) selama 20, 30 dan 40 detik dengan pengemasan menggunakan straw 0,25 ml (konvensional) dan metode open pulled straw (OPS). Evaluasi terhadap morfologi didasarkan pada keutuhan (intak) oosit yaitu masih terdapatnya zona pelusida, membran plasma dan sitoplasma utuh. Selanjutnya oosit diaktivasi perkembangannya dengan menggunakan strontium dosis 20 mM dan kemudian dievaluasi berdasarkan pembentukan pronukleus.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleViabilitas OOsit Mencit Setelah Vitrifikasi dalam Straw dan Open Pulled Straw (OPS)id
dc.title.alternativeIPB (Bogor Agricultural University)id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record