Pengelolaan Tegakan Pinus di Taman Nasional Gunung Merapi : Studi Kasus Penyadapan Getah Pinus oleh Masyarakat Desa Ngargomulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Abstract
Dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.134 Tahun 2004, telah terjadi perubahan fungsi kawasan hutan lindung yang semula dikelola oleh Perum Perhutani menjadi Hutan Konservasi Taman Nasional Gunung Merapi dibawah pengelolaan Departemen Kehutanan. Kawasan hutan lindung ini berupa hutan tanaman yaitu hutan tanaman pinus (Pinus merkusii) dan hutan tanaman akasia (Acacia mangium) yang merupakan jenis eksotik di TNGM. Sejak pengelolaan Perum Perhutani, sudah ada kelompok masyarakat yang bermatapencaharian menyadap getah pinus, salah satunya adalah masyarakat Desa Ngargomulyo. Masyarakat desa ini telah menekuni kegiatan menyadap getah pinus selama hampir 10 tahun. Setelah menjadi taman nasional, masyarakat masih ingin tetap melakukan penyadapan getah pinus karena kegiatan ini merupakan pekerjaan utama bagi masyarakat penyadap getah dan akibat perubahan fungsi kawasan ini masyarakat belum dapat melakukan alih profesi dalam waktu dekat ini. Pemanfaatan hutan tersebut dilakukan karena besarnya interaksi masyarakat dan untuk mengurangi tekanan terhadap hutan, sehingga TNGM mengijinkan masyarakat menyadap getah. Penelitian ini bertujuan membuat arahan sistem pengelolaan tegakan pinus di TNGM agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dengan tetap menjamin kelestarian ekosistemnya.