Show simple item record

dc.contributor.authorKhana, Eka Dharma
dc.date.accessioned2010-05-12T04:06:54Z
dc.date.available2010-05-12T04:06:54Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/19999
dc.description.abstractSuatu industri perkayuan dalam menghasilkan produk biasanya melakukan proses pengerjaan setelah kayu digergaji. Proses penyerutan merupakan salah satu proses yang terpenting dari rangkaian proses pengerjaan tersebut, yang bertujuan untuk mendapatkan ukuran atau dimensi yang tepat, seragam dan kualitas permukaan yang tinggi. Penyerutan mengakibatkan ada sebagian volume kayu yang terbuang sehingga dapat menimbulkan limbah. Peralatan yang digunakan dalam proses penyewtan tergolong mahal, maka pada saat sekarang ini perlu dicari altematif lain untuk menghasilkan kualitas permukaan yang baik dan ukuran yang seragam serta meningkatkan sifat fisis mekanis kayu tanpa melakukan proses penyerutan yaitu dengan pengempaan kayu. Produk pemadatan kayu utuh dikenal dengan nama Staypak. Kayu yang dihasilkan dari proses pengempaan panas dimensinya relatif tidak stabil dan mengembang lag ketika berada dibawah kelembaban tinggi atau direndam lagi kedalam air. Salah satu cara untuk mengatasi agar kayu tersebut tidak kembali ke bentuk semula adalah pengempaan panas dengan menggunakan perekat atau yang disebut impreg.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)
dc.titlePerbandingan Sifat Fisis Mekanis dan Kehalusan Permukaan Kayu Hasil Penyerutan dan Kayu Hasil Pengempaan pada Kayu Sengon (Paraseriantlzes ,falcataria L. Nielsen), Afrika (Maesopsis enzinii Engll) dan Karet (Hevea brasiliensis Muell. Argid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record