Show simple item record

dc.contributor.authorBelinda
dc.contributor.authorSuhendri
dc.contributor.authorIrene
dc.contributor.authorTandean, Teresia
dc.contributor.authorWiguna, Daniel
dc.date.accessioned2010-05-12T03:01:31Z
dc.date.available2010-05-12T03:01:31Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/19876
dc.description.abstractProtein adalah polipeptida yang sangat penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan sel tubuh. Mutu protein merupakan kemampuan satu atau beberapa jenis protein dalam memenuhi kebutuhan manusia akan asam amino essensial yang sesuai dengan syarat kecukupan. Mutu protein dapat dievaluasi secara in vivo menggunakan tikus sebagai hewan percobaan karena kebutuhan tikus akan asam amino esensial hampir sama dengan kebutuhan manusia. Jenis protein yang digunakan dalam percobaan ini adalah kasein dan isolat protein kedelai. Percobaan dilakukan untuk mengetahui pengaruh kasein dan isolat protein kedelai (ISP) terhadap jumlah limfosit tikus percobaan. Tikus yang digunakan untuk percobaan adalah tikus yang baru disapih (berumur 21-23 hari). Masa adaptasi dilakukan selama 4-5 hari untuk membiasakan tikus pada lingkungan laboratorium. Metode yang dilakukan terdiri dari tiga tahap, yaitu persiapan sampel, isolasi, dan perhitungan sel limfosit. Isolasi sel limfosit menggunakan NH4Cl untuk melisis sel darah merah sehingga hanya diperoleh sel limfosit. Sel limfosit diisolasi dari organ limpa dan dihitung di bawah mikroskop dengan teknik pewarnaan menggunakan triphan blue. Perlakuan kasein pada tikus percobaan menunjukkan jumlah sel limfosit rata-rata adalah 5.8 x 107 sel/ml. Perlakuan isolat protein kedelai menunjukkan jumlah sel limfosit rata-rata adalah 2.4 x 107 sel/ml. Tikus yang diberi ransum tanpa protein hanya memiliki jumlah limfosit sekitar 9.4 x 106 107 sel/ml. Tikustikus yang diberi ransum kasein mengalami peningkatan jumlah limfosit yang cukup signifikan dibandingkan dengan tikus-tikus yang diberi ransum ISP dan non protein karena turunan peptida dari kasein yaitu S2-, ß- dan K-casein memiliki aktivitas imunomodulator yaitu menstimulasi dan meningkatkan respon imun.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePengaruh Pemberian Protein Ransum Terhadap Jumlah Sel Limfosit pada Tikus Percobaanid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record