Show simple item record

dc.contributor.advisorNurisjah, Siti
dc.contributor.authorSaepulloh, Moch.
dc.date.accessioned2010-05-11T08:55:33Z
dc.date.available2010-05-11T08:55:33Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/19368
dc.description.abstractPasar Terapung merupakan ikon kepariwisataan kota Banjarmasin yang merupakan hasil peninggalan sejarah dan budaya masyarakat sejak dimulainya kawasan ini sebagai kawasan pemukiman. Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya pembangunan keberadaan pasar terapung ini mulai mengalami penurunan, baik dari sisi luas kawasan pasar, aktivitas pasar maupun kualitasnya. Hal ini menyebabkan nilai-nilai sosial dan budaya yang terkandung didalam pasar terapung ini juga mulai menghilang. Dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat menjaga dan melestarikan keberadaan nilai-nilai budaya masyarakat tersebut dan pasar terapung ini tetap akan menjadi ikon kepariwisataan kota Banjarmasin. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menata kembali kawasan pasar terapung sungai Barito supaya tatanan wisata budaya dapat terwujud. Penelitian ini bertempat di Kelurahan Kuin Utara, Kelurahan Alalak Selatan Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Propinsi Kalimantan Selatan. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan mulai dari bulan Maret-Juli 2009. Studi ini dibatasi sampai menghasilkan Landscape plan dan gambar-gambar penunjang lainnya. Tahapan perencanaan meliputi persiapan, pengumpulan data, konsep, analisis dan sintesis dan perencanaan lanskap. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara survei lapang dan studi pustaka. Survei lapang dilakukan dengan cara pengamatan langsung, dokumentasi dan wawancara. Kegiatan analisis dilakukan untuk menentukan potensi dan kendala yang terdapat pada lokasi penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Perencanaan kawasan wisata ini dilakukan dengan pendekatan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat setempat, dalam hal ini yaitu nilai budaya dari transaksi jual beli pasar terapung. Konsep dasar perencanaan lanskap kawasan pasar terapung ini adalah menjadikan pasar terapung Sungai Barito     sebagai kawasan wisata budaya khas tradisional Banjarmasin dan kawasan dapat menjadi icon kepariwisataan kota. Konsep dasar ini dikembangkan untuk perencanaan tata ruang, sirkulasi, aktifitas dan fasilitas. Konsep tata ruang pada perencanaan ini yaitu tapak dibagi menjadi empat ruang yaitu ruang penerimaan, transisi, inti dan ruang penyangga. Konsep sirkulasi dibagai menjadi tiga jalur sirkulasi yaitu sirkulasi utama, sirkulasi wisata primer dan sirkulasi wisata sekunder. Konsep aktivitas yang direncanakan yaitu aktivitas-aktivitas yang sesuai dengan budaya lokal. Konsep fasilitas yang direncanakan adalah berupa fasilitas yang nyaman dan sesuai dengan budaya lokal. Kegiatan analisis data dibagi menjadi analisis terhadap data-data fisik, analisis sosial budaya dan analisis terhadap objek dan atraksi yang terdapat pada tapak. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka didapat sintesis berupa (1) adanya penambahan aspek ruang dan waktu pada kawasan pasar terapung (2) ada penambahan objek dan atraksi budaya selain objek dan atraksi yang sudah ada. Hasil dari penelitian ini adalah rencana lanskap kawasan pasar terapung sebagai kawasan wisata budaya. Rencana lanskap kawasan ini dikembangkan menjadi rencana tata ruang, rencana akses dan sirkulasi, rencana aktivitas dan fasilitas, rencana lanskap. Berdasarkan rencanan tata ruang kawasan pasar terapung kawasan ini memiliki luas 51.08 Ha yang terbagi menjadi empat ruang yaitu: (1) ruang penerimaan dengan luas 0.49 Ha atau 0.97% dari luas keseluruhan (2) ruang transisi dengan luas 2.03 Ha atau 4.81% dari luas total keseluruhan (3) ruang inti(wisata) dibagi menjadi dua sub ruang yaitu wisata pasar terapung dengan luas 21.55 Ha atau 42% dari luas total keseluruhan dan pengembangan wisata darat dengan luas 5.15 Ha atau 5.15 dari luas total keseluruhan dan (4) ruang penyangga dengan luas 21.83 Ha atau 42.14% dari luas total keseluruhan. Setiap ruang ini dihubungkan dengan jalur utama dan jalur sirkulasi wisata. Pada ruang ini pula dilakukan berbagai pengembangan aktivitas yang ditunjang dengan adanya fasilitas wisata. Berdasarkan perhitungan diketahui bahwa daya dukung kawasan wisata pasar terapung Sungai Barito Banjarmasin sebanyak 96540 orang. Angka ini menunjukan jumlah pengunjung maksimal yang dapat ditampung oleh kawasan tersebut agar kondisi fisik kawasan tidak mengalami kerusakan.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)
dc.subject.ddcLandscape Architecture
dc.titlePerencanaan Lanskap Kawasan Pasar Terapung Sungai Barito Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan sebagai Kawasan Wisata Budaya.id
dc.subject.keywordTourism
dc.subject.keywordQuantitative descriptive analysis method
dc.subject.keywordLandscape plan


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record