Show simple item record

dc.contributor.authorCitraningtyas, Erlita Rahadian
dc.date.accessioned2010-05-11T07:58:55Z
dc.date.available2010-05-11T07:58:55Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/19285
dc.description.abstractKetersediaan niinyak bumi sebagai bahan baku perekat yang cenderung berkurang uletiuntut adaiiya usaha eksplorasi smiber alternatif untuk menjamin kesinanibungan produksi perekat.Tanin yang merupakan bahan kimia alam agaknya mampu menjawab perniasalahan ini. Tanin yang terdiri dari unit flavonoid dapat dipisahkan dari kulit melalui ekstraksi dengan menggunakan pelarut air atau pelarut organik seperti etanol dan aseton. Ekstraksi dengan pelarut air melalui penianasan dalam ketel pemasak dapat menurunkan kualitas tanhi akibat ada~iya kontamuiasi oleh kandungan metal dari ketel. Penggunaan pelarut aseton-air dalani ekstraksi lebih dimungkinkan untuk nienghasilkan tanin dengan kualitas lebih baik. Karena aseton lebih memungkinkan untuk melarutkan senyawa polimer yang tidak dapat larut dalani air dan etil asetat (Robinson, 1995). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kombinasi paling efektif antara waktu perendaman dan konsentrasi aseton sebagai bahan perendam serbuk kulit kayu akasia.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)
dc.titleKualitas Tanin Kulit Akasia (Acnn'n iiznizgiii?iz Wad) dan Pemanfaatannya Sebagai Bahan Perekatid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record