Analisis Produktivitas Penebangan Dua Tipe Harvester Pada Beberapa Kelas Kelerengan

Abstract

Penebangan merupakan salah satu tahapan dalam pemanenan hutan untuk memperoleh kayu di hutan. Penggunaan alat berat seperti harvester dinilai mampu meningkatkan produktivitas dibandingkan sistem pemanenan semi-mekanis, namun kinerja alat dipengaruhi oleh kondisi area tebangan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kelerengan terhadap produktivitas penebangan harvester di PT. Musi Hutan Persada. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan waktu kerja menggunakan metode null stop. Data yang diperoleh berupa waktu kerja efektif, waktu kerja tidak efektif, volume kayu, dan produktivitas penebangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas tertinggi berada pada area datar, dan terendah berada pada area curam. Pada alat Komatsu, produktivitas tertinggi terdapat pada kelerengan datar sebesar 17,47 m³/jam, kemudian menurun pada kelerengan landai sebesar 12,95 m³/jam dan curam sebesar 11,16 m³/jam. Alat Hitachi menunjukkan pola serupa, dengan produktivitas tertinggi pada kelerengan datar sebesar 14,72 m³/jam, diikuti landai sebesar 12,53 m³/jam dan curam sebesar 10,09 m³/jam. Hasil ANOVA menunjukkan signifikansi < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan nyata antara kelerengan terhadap produktivitas penebangan. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa kelerengan berpengaruh terhadap produktivitas penebangan harvester.

Felling is one of the main stages in forest harvesting to obtain timber. The use of heavy equipment such as harvesters is considered to improve productivity compared to semi-mechanized harvesting systems; however, machine performance is influenced by site conditions. This study aims to analyze the effect of slope class on harvester felling productivity at PT Musi Hutan Persada. Data collection was conducted through work-time observation using the null-stop method. The collected data included effective work time, ineffective work time, log volume, and felling productivity. The results showed that the highest productivity occurred on flat terrain, while the lowest was found on steep terrain. For the Komatsu harvester, productivity reached 17.47 m³/h on flat slopes, decreasing to 12.95 m³/h on gentle slopes and 11.16 m³/h on steep slopes. The Hitachi harvester showed a similar pattern, with 14.72 m³/h on flat slopes, 12.53 m³/h on gentle slopes, and 10.09 m³/h on steep slopes. ANOVA results indicated significance at <0.05, confirming a significant difference among slope classes. Thus, slope conditions are concluded to influence harvester felling productivity.