Kompatibilitas dan formulasi plant growth promoting bacteria dan pengaruhnya terhadap perkecambahan serta pertumbuhan bibit tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.)

Abstract

Plant Growth Promoting Bacteria (PGPB) telah banyak digunakan dalam bidang pertanian, baik untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman maupun sebagai agen pengendalian hayati. Formulasi PGPB berperan penting dalam mempertahankan kepadatan populasi dan keefektifan saat aplikasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui kompatibilitas beberapa isolat PGPB dan pembuatan formulasi serta melihat pengaruhnya terhadap perkecambahan dan pertumbuhan bibit tanaman cabai merah. Sebanyak 6 isolat PGPB yang telah berhasil diseleksi selanjutnya diuji kemampuan kompatibilitasnya secara in vitro terhadap satu sama lain dengan metode dual culture yang kemudian dilanjut dengan metode volatile organic compound. Uji konsentrasi bahan pembawa terhadap bakteri dan uji fitotoksisitas dilakukan dengan konsentrasi molase 0,5; 1; 2; 4; 6; dan 10%. Formulasi PGPB terdiri atas PVP 2%, suspensi PGPB 10%, molase 1%, dan aquades hingga 100%. Aplikasi formulasi PGPB dilakukan dengan metode perlakuan benih (seed treatment) yang dilanjutkan dengan perkecambahan benih menggunakan metode Uji Kertas Digulung dengan Plastik dan Didirikan (UKDdp). Parameter yang diukur adalah panjang akar, tinggi tajuk, daya berkecambah, indeks vigor, berat kecambah, dan berat kering kecambah. Hasil uji menunjukkan Isolat bakteri Lysinibacillus fusiformis Br14 bersifat kompatibel dengan Pseudomonas fluorescens Cb21, Aktinomiset DrK1T20, dan Aktinomiset RWK1R4, sedangkan Bacillus subtilis BR2 kompatibel dengan Aktinomiset DrK1T20. Molase dengan konsentrasi hingga 10% tidak bersifat toksik terhadap perkecambahan dan pertumbuhan benih cabai merah. Konsentrasi 1% merupakan konsentrasi terbaik molase sebagai media pertumbuhan optimal bakteri Plant Growth Promoting Bacteria. Formulasi PGPB F3 (P. fluorescens Cb21) menunjukkan tinggi tajuk tertinggi dan berbeda nyata dibandingkan kontrol pada pengamatan hari ke-7. Formulasi PGPB dengan kombinasi: Aktinomiset RwK1R4–L. fusiformis Br14 dan Aktinomiset DrK1T20–L. fusiformis Br14 memberikan pengaruh yang lebih rendah terhadap tinggi tajuk dibandingkan formulasi tunggal dan kontrol.

Plant Growth Promoting Bacteria (PGPB) have been widely used in agriculture, both to increase plant growth and as biological control agents. PGPB formulation plays an important role in maintaining population shelf life and effectiveness during application. This study aims to evaluate the compatibility of several PGPB isolates with formulation materials and their effects on the germination and growth of red chili seedlings. A total of 6 PGPB isolates that have been successfully selected were then tested for their compatibility capabilities in vitro with each other using the dual culture method, and followed by the volatile organic compound method. Carrier concentration tests on bacteria and phytotoxicity tests were carried out with molasses concentrations of 0,5; 1; 2; 4; 6; and 10%. The PGPB formulation consisted of 2% PVP, 10% microbial suspension, 1% molasses, and distilled water up to 100%. PGPB formulation application was carried out using the seed treatment method followed by germinating seeds using the Paper Rolled with Plastic and Established Test method. The parameters measured were root length, shoot height, germination percentage, seedling vigor index, fresh sprout weight, and dry sprout weight. The test results showed that Lysinibacillus fusiformis Br14 bacterial isolate is compatible with Pseudomonas fluorescens Cb21, Actinomycete DrK1T20, and Actinomycete RWK1R4, while Bacillus subtilis BR2 is compatible with Actinomycete DrK1T20. Molasses with a concentration of up to 10% is not toxic to the germination and growth of red chili seeds. A concentration of 1% is the best concentration of molasses as an optimal growth medium for Plant Growth Promoting Bacteria. PGPB F3 formulation (P. fluorescens Cb21) showed the highest shoot height and was significantly different compared to the control on the 7th day of observation. PGPB formulation with a combination of Actinomycete RwK1R4–L. fusiformis Br14 and Actinomycete DrK1T20–L. fusiformis Br14 had a lower effect on shoot height compared to the single formulation and the control.