View Item 
      •   IPB Repository
      • IPBana
      • Articles
      • Faculty of Human Ecology
      • Community Nutrition
      • View Item
      •   IPB Repository
      • IPBana
      • Articles
      • Faculty of Human Ecology
      • Community Nutrition
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Tantangan Diversifikasi Konsumsi Pangan

      Thumbnail
      View/Open
      Policy Brief (2.741Mb)
      Date
      2025
      Author
      Khomsan, Ali
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar dari suatu bangsa. Hidup matinya suatu bangsa tergantung pada kemampuan negara dalam mengelola pangan bagi rakyatnya. Bangsa yang kebutuhan pangannya banyak tergantung dari negara lain akan menjadi bangsa yang rapuh, apalagi apabila populasi bangsa tersebut besar. Dengan demikian upaya untuk mencapai kemandirian dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional bukan melulu persoalan ekonomi tetapi juga menyangkut ketahanan nasional. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2024 telah melebihi 280 juta jiwa. Kebutuhan pangan meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan laju pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu kenaikan permintaan pangan harus diantisipasi dengan peningkatan produksi pertanian bukan sekedar impor. Persoalan konsumsi pangan yang menyangkut aspek kualitas (keragaman) dan kuantitas dapat berdampak buruk pada mutu kesehatan rakyat. Salah satu ciri ketidakbermutuan konsumsi pangan adalah apabila masyarakat lebih mengandalkan konsumsi pangan sumber karbohidrat. Ketidakberdayaan ekonomi menjadi penyebab utama mengapa rakyat sulit mengakses jenis pangan lain selain karbohidrat. Beras sebagai makanan pokok menyumbang asupan energi terbesar. Namun, ternyata beras juga menjadi kontributor protein yang signifikan. Upaya-upaya agar masyarakat mendiversifikasikan konsumsi pangan pokok sampai kini belum nyata hasilnya. Kekurangberhasilan diversifikasi pangan sumber karbohidrat ke arah nonberas disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, beras mempunyai citra superior sehingga preferensi terhadap beras jauh mengungguli preferensi akan jagung, singkong, sagu dsb. Kedua, ketersediaan beras sepanjang waktu di berbagai wilayah ternyata lebih baik dibandingkan ketersediaan komoditas pangan lainnya. Ketiga, fluktuasi harga beras relatif rendah. Keempat, teknologi pengolahan beras menjadi nasi sangat simpel, dan menghasikan cita rasa netral yang tidak membosankan. ...
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171630
      Collections
      • Community Nutrition [142]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository