Show simple item record

dc.contributor.advisorHarlina, Eva
dc.contributor.advisorPurwono, Rini Madyastuti
dc.contributor.advisorAndrianto, Dimas
dc.contributor.authorWilujeng, Retno
dc.date.accessioned2025-11-14T06:34:23Z
dc.date.available2025-11-14T06:34:23Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/171504
dc.description.abstractGagal ginjal akut (GGA) merupakan salah satu bentuk disfungsi ginjal yang timbul akibat peningkatan stres oksidatif dan peradangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi nefroprotektif kombinasi ekstrak daun alpukat (Persea americana Mill.) dan daun ciplukan (Physalis angulata Linn.) dengan menggunakan pendekatan in silico dan in vivo. Metode yang digunakan meliputi analisis in silico dan uji in vivo. Melalui analisis in silico, dilakukan penilaian terhadap interaksi senyawa bioaktif dalam ekstrak terhadap enzim superoksida dismutase (SOD). Analisis in vivo menggunakan model tikus GGA diinduksi menggunakan etilen glikol dan dibagi menjadi lima kelompok perlakuan: kontrol normal (KO), kontrol negatif (KN), kontrol positif (KP; perlakuan dengan produk komersial), serta dua kelompok kombinasi ekstrak dengan variasi dosis (K1: 300 mg/kg alpukat + 100 mg/kg ciplukan; K2: 100 mg/kg alpukat + 300 mg/kg ciplukan). Parameter biokimia yang diamati meliputi kadar malondialdehida (MDA) melalui spektrofotometri, sementara perubahan histopatologis ginjal dianalisis berdasarkan derajat atrofi glomerulus, nekrosis tubulus, dan pembentukan hyaline cast. Hasil penambatan molekuler menunjukkan bahwa withanolida dari daun ciplukan memiliki afinitas pengikatan paling kuat (-7,011 kcal/mol), diikuti oleh kaempferol dari daun alpukat (-6,471 kcal/mol). Kedua senyawa tersebut berinteraksi dengan residu Glu21, Gln22, Lys23, dan Glu100 pada situs aktif SOD yang berperan penting dalam menjaga kestabilan struktur enzim, sehingga mengindikasikan kemampuan keduanya sebagai aktivator potensial SOD dengan efek antioksidan. Hasil penelitian secara in vivo menunjukkan bahwa kelompok KN memiliki kadar MDA tertinggi (12,14 ± 4,38 nmol/mg), sedangkan kelompok KP mengalami penurunan signifikan (5,68 ± 0,6 nmol/mg). Kedua kelompok perlakuan ekstrak menunjukkan penurunan kadar MDA dibandingkan KN, dengan K1 (6,88 ± 3,15 nmol/mg) memberikan hasil lebih baik dibandingkan K2 (9,72 ± 2,93 nmol/mg). Temuan histopatologi mendukung hasil biokimia tersebut, di mana K1 menunjukkan perbaikan morfologis ginjal yang lebih baik dibandingkan K2, walaupun belum mencapai efektivitas yang sama dengan KP. Secara keseluruhan, kombinasi ekstrak daun alpukat dan ciplukan terbukti memiliki aktivitas nefroprotektif melalui peningkatan potensi antioksidan yang berkaitan dengan aktivasi SOD, penurunan peroksidasi lipid yang ditunjukkan oleh kadar MDA yang lebih rendah, serta perbaikan struktur histologis ginjal pada model tikus gagal ginjal akut akibat induksi etilen glikol.
dc.description.sponsorship-
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleAktivitas Nefroprotektif Kombinasi Ekstrak Daun Alpukat dan Ciplukan In Silico dan In Vivo pada Tikusid
dc.title.alternativeNephroprotective Activity of the Combination of Avocado Leaf and Ciplukan Extracts In Silico and In Vivo in Rats
dc.typeTesis
dc.subject.keywordgagal ginjal akutid
dc.subject.keywordhistopatologi ginjalid
dc.subject.keywordmalondialdehidaid
dc.subject.keywordnefroprotektifid
dc.subject.keywordPersea americanaid
dc.subject.keywordPhysalis angulata L.id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record