Show simple item record

dc.contributor.authorDafodila, Ratu Resna
dc.date.accessioned2010-05-09T09:27:10Z
dc.date.available2010-05-09T09:27:10Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/17003
dc.description.abstractKeberadaan hulan tanaman diharapkan mampu memproduksi kayu sehingga dapat mengurangi tekanan terhadap hutan aIam. Agar hutan tanaman dapat betfungsi sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan suatu manajemen butan yang baik dengan memperhatikan kondisi yang ada. Data dan informasi )'ang cepat dan akurat mengenai kondisi hutan dibutuhkan dalam menentukan kegiatan perencanaan pengeJoJaan bulan yang tepat. Teknologi penginderaanjauh merupakan altematifyang tepat untuk menyediakan infonnasi prakondisi butan dengan cepat. akurat dan andal misal0Y8. menggunakan E1M7+ (Enhanced Thematic Mapper Plus). Berangkat dari keadaan tersebut, penelitian ini juga dilatarbelakangi dengan kemampuan Citra Landsat ETM7+ untuk memproyeksikan suatu produksi (kelas umue) yang saal im masih be1um banyak diteliti untuk KU pada hulan tanamao. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaJuasi kemampuan citra lAndsat ETM7+ (Enhanced Thematic Mapper Plus) uDtuk mengidentifikasi dan mengetahui keterpisahan kelas hutan lanaman A. mangium dan mengetahui kombinasi band yang terbaik untuk memisahkan kelas~kelas dalam hutan tanamanA. mang;um di daerah penelitian. Data yang digunakan berupa Citra Landsat (Land Satell/te) ETM7+ 28 Juli 2000 (Path 122. Row 65) dengan Fonnat GeoTIFF. Data penunjang iainnya berupa peta bonita. peta rupa bonti digital Indonesia dan peta areal kerja KPH Bogor. Berdasarkan hasil analisis "iSUaJ dengan menggunakan warna komposit yang terdiri dati 3 band Kombinasi band. 5-4-3 merupakan kombinasi dengan niJai tertinggi pada Oprimum lndek..<; Faktor (OIF) sebesar 34.87 yang memberikan infonnasi yang lebih variatlf dibandingkan dengan kombinasi band lainnya. Kombinasi band tersebut selanjutnya digunakan untuk mempermudah imcrpretasi citra secara visual. Kelas penutupan lallan yang diuji mencakup 16 kelas yaitu: A. mangium 1991, A. mangium 1992,A. mangium 1993,A. mangium 1994.A. mangium 1995,A. mangium 1996.A. mangium 1997,A. mangium 1998, A. numgium 1999 dan A. mangium 2000. kelas penutupan lainnya adalah kelas rimba, kelas S<I.""M. badan air, tanab kosong. awan dan bayangan awan. Kelas~kelas tersebut kemudian diuji kcterpisabannya berulang-ulang dcngan memperhatikanlmenggabungkan kelas-kelas yang keterpisabannya inseparable, 3 tahap penggabungan kelas (merged closs) dilakukan untuk mendapatkan keterpisahan yang inseparable tidak ada (0) dengan mempergunakan semua band yang ada (band I, band 2. band 3 , band 4, band 5, band 7 dan band 8). Tahap III merupakan basil akhir dimana semua kelas pada penutupan laban hutanA. mang;um dapat terpisahkan dengan baik dengan Transversed Divergence (fD) ra13·ra13 sebesar 1994.18. User's accuracy sebesar 95.450/.., Producer's accurac::y 95.37%. Overall accuracy 94.02% dan Kappa accuracy 91.48%. Pada tahap ini kelas A. mangium 1998, A. mangium 1999 danA. mangium 2000 digabung (merging) menjadi 1 kelas sebagai. kelas potensi [(potensi rendah) dan kelas A. mangium 1991, A. mang;um 1992. A. mangium 1993, A. mang;um 1994, A. mangium 1995. A. mangium 1996, A. mangium 1997 dan kelas rimba dijadikan 1 kelas sebagai kelas dengan poIensi II (potensi tinggi). Penggunaan semua (aJI) band, kombinasi band 1. band 2. band 3. band 4. band 5, band 7 dan band 8 merupakan kombinasi )1Ulg dipilih sebagai kotnbinasi band terbaik dari kombinasi-kombinasi band lainnya.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleIdentifikasi Kelas Vmvr Hvtan Tanaman Acacia Mangium Menggunakan Citra Landsat Etm7+ Di Areal Bkph Parung Panjang Kph Bogorid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record