| dc.description.abstract | Kebutuhan manusia akan kayu semakin meningkat seiring dengan perlwnbuhan ekonomi yang semakin pesat, sedangkan hutan sebagai sumber penghasil kayu semakin berkurang dan semakin sulit untuk mendapatkan kayo yang berdiameter besar dan berkualitas tinggi. Hal ini makin diperparah dengan adanya inefisiensi yang dilakukan oleh industri-industri pengolahan kayu seperti sawn timber, plywood, furnitur yang menghasilkan limbah yang tidak sedikit sekitar 40-50% dari volume kayu yang digunakan. Limbah-limbah tersebut berupa potongan log, sebetan, serbuk gergajian. Penggunaan Iimbah berupa potongan log sudah digunakan untuk bahan baku papan partikel, sedangkan limbah berupa serbuk gergajian sampai saat ini hanya digunakan sebagai bahan bakar saja. Disisi lain kebutuhan I konsumsi plastik semakin meningkat dan limbah yang dihasilkan juga tidak sedikit Limbah-limbah tersebut jika tidak mendapatkan penenganan yang serius maka akan menimbulkan dampak yang negatif bagi lingkungan. Salah satu alternatif pemanfaatan Iimbah serbuk gergaji dan Iimbah plastik adalah dengan pembuatan papan partikel (Mulyadi, 2001). Pada penelitian Putri 2002 digunakan Iimbah serbuk kayu Sengon (Paraserianlhes falcalaria) dan plastik polypropilene daur ulang untuk pembuatan papan partikel sehingga memperbaiki kekuatan papan partikel. Untuk penggunaan luar (eksterior) papan partikel senantiasa kontak langsung dengan air, hal ini menyebabkan perusakan yang lebih besar oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur. dan faktor lainnya (sinar UV, air hujan). Mengingat hal itu maka perlu dilakukan penelitian tentang daya tahan papan partikel dari limbah serbuk kayu Sengon (Paraserianthes fa/cataria) dan plastik polypropi/ene daur ulang terhadap serangan jamur Schizophy/Jum commune dengan cara membandingkan kekuatan papan partikel setelah diumpan ke jamur dan kekuatan papan partikel sebelum diumpan ke jamur yang dilakukan oleh Putri 2002. Untuk mengetahui pengaruh seranganjamur Schizophyllum commune pacta papan partikel dengan berbagai konsentrasi MAH (0%, 3%, 6%, golo, 12%) sebagai katalis dan DCP sebagai inisiator dalam meningkatkan compatibility antara serbuk gergaji dengan limbah plastik PP terhadap penurunan sifal MOR, IB, KPS dan peningkatan KA, penurunan herat dengan menggunakan analisis Rancangan Acak lengkap (RAL). Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai KA dan Penurunan beTat tertinggi pada papan partikel dengan kadar MAH 12% yaitu sebesar 37,29% dan 81,09 % sedangkan nilai terendah pada papan partikel dengan kadar MAH 0% yaitu sebesar 24,84% dan 22,7%. Sedangkan nilai MOR. IB, KPS tertinggi pada papan partikel dengan kadar MAH 0% yang masing-masing sebesar 12,51 kglcm1 , 0,935 kglcml, 15,2 kg dan terendah pada papan partikel dengan kadar MAH 12% dengan nilai masing-masing 6,3 kglcm2, 0,505 kglcml dan 7,4 kg, jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya oleh (Putri, 2002) bahwa nilai kekuatan papan partikel banyak mengalami penurunan. Hal ini karena pengaruh seranganjamur Schizophyflum commune pada papan partikel. Perlakuan papan partikel dengan berbagai konsentrasi MAH akan meningkatkan serangan jamur SchizophylJum commune, semakin tinggi kadar MAH maka semakin tinggi tingkat serangan jamur sehingga nilai KA, penurunan beral akan semakin tinggi, dan nilai MOR, IB, KPS semakin randah dengan tingginya tingkat serangan jamul. Hal ini disebabkan katena MAH merupakan zat yang bersifat asam dengan pH I, papan yang dibual memiliki pH 3. Jamur dapat tumbuh pada substrat yang bersifat asam sampai netra!. Selain itu pennukaan papan tidak seJuruhnya tertutup oleh plastik sehingga masih bisa di tembus oleh jamul. Untuk mengurangi tingkat serangan jamur pada papan partikel sebaiknya dilakukan pengawetan terJebih dulu dan perlu diperbaiki lagi kualitas papan partikel supaya seluruh pennukaan papan partikel dapat lertutup seluruhnya oleh plastik sehingga tidak memungkinkan jamur untuk menyerang papan partikel. | id |
