Penerapan Teknik Sinematografi dalam Produksi Video Promosi Website Layanan Informasi Kepariwisataan Kota Bogor

Abstract

Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara masyarakat memperoleh informasi, termasuk dalam bidang pariwisata. Kota Bogor sebagai salah satu destinasi wisata di Indonesia memanfaatkan media digital untuk memperkenalkan kekayaan alam, budaya, kuliner, dan ekonomi kreatif kepada wisatawan. Untuk mendukung strategi tersebut, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor mengembangkan platform digital bernama LAKSA (Layanan Informasi Kepariwisataan Kota Bogor), yang menyediakan berbagai informasi pariwisata Kota Bogor secara terintegrasi. Platform ini diharapkan menjadi pusat informasi yang memudahkan wisatawan dalam merencanakan kunjungan mereka. Agar informasi yang ditampilkan dalam platform tersebut lebih menarik, interaktif, dan efektif, diperlukan media promosi yang komunikatif dalam bentuk video. Tujuan dari proyek ini adalah menerapkan teknik sinematografi dalam pembuatan dua video promosi yang mendukung pengembangan platform LAKSA. Video pertama bertema pariwisata yang menampilkan destinasi unggulan Kota Bogor seperti Kampung Tematik Mulyaharja, Klenteng Phan Ko Bio, kawasan kuliner Surya Kencana, dan Bogor Coffee Center. Video kedua bertema ekonomi kreatif yang memperkenalkan sentra Batik Pancawati, Imah Keramik Bogor, dan Dixie Art Space. Metode yang digunakan meliputi tahapan pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi. Pembuatan video promosi ini menggunakan teknik sinematografi sebagai inti dari pengambilan gambar oleh videografer dalam videografi, setiap tahapan direncanakan secara sistematis dengan mengacu pada prinsip-prinsip sinematografi, yaitu pengaturan sudut pengambilan gambar, komposisi visual, ukuran shot, kesinambungan adegan, selain itu pergerakan kamera digunakan untuk memperkuat dinamika visual. Proses produksi dilakukan melalui kolaborasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor, serta melibatkan tim mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University Program Studi Komunikasi Digital dan Media. Hasil dari proyek ini adalah dua video promosi yang menampilkan daya tarik wisata dan ekonomi kreatif Kota Bogor secara visual dan informatif. Video disusun dengan pendekatan naratif yang melibatkan talent untuk menciptakan kedekatan emosional dengan audiens. Penyajian konten dilakukan dengan penerapan prinsip sinematografi yang memperkuat daya tarik visual, membangun narasi yang komunikatif, serta mempertegas citra Kota Bogor sebagai destinasi wisata yang ramah, kreatif, dan modern. Video ini kemudian dipublikasikan melalui kanal digital resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor seperti YouTube dan Instagram. Diharapkan video yang dihasilkan dapat meningkatkan efektivitas promosi digital Kota Bogor, memperkuat identitas kota sebagai tujuan wisata unggulan, serta memperluas jangkauan informasi kepada wisatawan domestik maupun mancanegara.

The development of digital technology has changed the way people obtain information, including in the tourism sector. Bogor City, as one of Indonesia's leading tourist destinations, utilizes digital media to introduce its natural, cultural, culinary, and creative economy riches to tourists. To support this strategy, the Bogor City Tourism and Culture Office has developed a digital platform called LAKSA (Bogor City Tourism Information Service), which provides a variety of integrated tourism information about Bogor City. This platform is expected to become an information center that facilitates tourists in planning their visits. To make the information presented on the platform more engaging, interactive, and effective, communicative promotional media in the form of videos is needed. The goal of this project is to apply cinematography techniques in the creation of two promotional videos to support the development of the LAKSA platform. The first video is themed around tourism, showcasing Bogor City's leading destinations, such as the Mulyaharja Thematic Village, Phan Ko Bio Temple, the Surya Kencana culinary area, and the Bogor Coffee Center. The second video, themed "creative economy," introduces the Pancawati Batik Center, Imah Keramik Bogor, and Dixie Art Space. The methods used included pre-production, production, and post-production. The videographer used cinematography as the core of the videography process. Each stage was systematically planned, adhering to the principles of cinematography, including shooting angles, visual composition, shot size, and scene continuity. Camera movement was also used to enhance visual dynamics. The production process was carried out in collaboration with the Bogor City Tourism and Culture Office and involved a team of students from the Digital Communication and Media Program at the IPB University Vocational School. The project resulted in two promotional videos that visually and informatively showcase Bogor's tourism attractions and creative economy. The videos were composed using a narrative approach, involving talent to create an emotional connection with the audience. The content was presented using cinematographic principles that enhance visual appeal, build a communicative narrative, and reinforce Bogor City's image as a friendly, creative, and modern tourist destination. The video was then published through the official digital channels of the Bogor City Tourism and Culture Office, such as YouTube and Instagram. It is hoped that the resulting video will increase the effectiveness of Bogor City's digital promotion, strengthen the city's identity as a leading tourist destination, and expand the reach of information to both domestic and international tourists.