Implementasi Internet of Things Untuk Monitoring Suhu dan Kadar Gas CO2 di Ruang Laboratorium

Abstract

Penggunaan pupuk tidak bisa sembarangan karena, pupuk juga memiliki nilai standar yang sudah ditetapkan. Oleh karena itu, pupuk harus diuji kelayakannya pada laboratorium. Pada sebuah ruangan juga terdapat udara. Banyak sekali senyawa gas yang terkandung pada udara. Paparan gas yang berbahaya seperti CO dan CO2 dalam ruangan dapat membahayakan kesehatan petugas laboratorium. Dalam penelitian kali ini dikembangkan sistem IoT untuk memonitoring ruang laboratorium. Sistem ini memantau suhu, kelembaban, dan kadar CO2 yang sudah ditetapkan pada ruangan tersebut. Pengendalian dilakukan jarak jauh melalui aplikasi bisa menghemat petugas laboratorium dalam melakukan monitoring. Tujuan utama ialah agar petugas laboratorium dapat bekerja secara efisien tanpa harus mengecek kondisi suhu, kelembaban, dan kadar CO2 secara langsung ke ruangan. Sistem ini memantau suhu, kelembaban, dan kadar CO2. Proyek mencakup integrasi sensor dan pengembangan aplikasi. Hasilnya, dapat meningkatkan efisiensi dalam memonitoring ruang laboratorium.

The use of fertilizers must comply with established standards and undergo feasibility testing in laboratories. Air quality in laboratory rooms is also crucial, as various gases are present in the air. Exposure to hazardous gases such as CO and CO2 can endanger the health of laboratory staff. This study developed an IoT-based system to monitor laboratory conditions. The system tracks temperature, humidity, and CO2 levels according to predefined standards. Remote monitoring through an application allows laboratory staff to save time and effort. The main goal is to enable efficient work without the need for direct inspection of temperature, humidity, and CO2 levels in the laboratory. This project involves sensor integration and application development, ultimately improving efficiency in laboratory monitoring.