| dc.description.abstract | Kubis (Brassica oleracea var. capitata) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomi tinggi sehingga banyak dibudidayakan oleh petani di berbagai daerah di Indonesia. Budi daya kubis seringkali menghadapi tantangan, salah satunya adalah serangan hama. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perkembangan populasi hama dan musuh alami pada tanaman kubis monokultur dan tumpang sari di Samarang, Garut. Penelitian dilakukan dari Oktober hingga Desember 2024 dengan metode pengamatan langsung. Pengamatan dilakukan mulai umur 2 minggu setelah tanam (MST) hingga 11 MST. Intensitas serangan Agrotis ipsilon (Lepidoptera: Noctuidae) pada pertanaman monokultur lebih tinggi dibandingkan dengan pertanaman tumpang sari. Rata-rata populasi Plutella xylostella (Lepidoptera: Plutellidae) serta Spodoptera litura (Lepidoptera: Noctuidae) pada sistem tumpang sari lebih tinggi dibandingkan monokultur. Pada sistem tumpang sari parasitoid muncul lebih awal, yaitu pada 6 MST, sedangkan pada pertanaman monokultur muncul pada 9 MST. Musuh alami yang ditemukan antara lain Menochilus sexmaculatus (Coleoptera: Coccinellidae), Episyrphus sp. (Diptera: Syrphidae), Chrysoperla sp. (Neuroptera: Chrysopidae), Paederus fuscipes (Coleoptera: Staphylinidae), Sycanus sp. (Hemiptera: Reduviidae), dan Pardosa sp. (Araneae: Lycosidae). | |