Show simple item record

dc.contributor.authorHatta, Mohammad
dc.date.accessioned2010-05-09T06:26:26Z
dc.date.available2010-05-09T06:26:26Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/16967
dc.description.abstractKetersediaan kayu yang terdapat di PERHUTANI unit I Jawa Tengah adalah lebih kecil dari keb~,:!whan kayu dari perigguna kayu di Jawa Tengah. Daerah Jepara mempakan daerah pusat industri mebel dan ukiran yang membutuhkan bahan baku kayu \ebih besar dari daerah lain di Jawa Tengah. Tujuan penelitian inl adalah untuk m~ngetahui kebutuhan bahan baku dan cara pemenuhannya dikaitkan dengan tinglcal keuntungan yang wajar dan resiko perusahaan serta untuk mengetahui harga pokok produk industri mebel. Hipotesis penelitian Ini adalah perusahaan akan memenuhi kebutuhan bahan bakunya dengan biaya produksi yang rendah untuk memperoleh keuntungan. Pengambilan data penelitian ini dilakukan selama bulan Juni sampai Juli 2002 di Jepara. Tcknik pengambilan contoh dilakukan secara purposiv. Asumsi dasar yang mempengaruhi dalam hipotesis ini adalah (I) Produsen akan memaksimumkan keuntungan, salah satunya dengan menurunkan biaya produksi. (2) Biaya produksi yang terbesar adalah biaya bahan baku. Metode yang digunakan untuk mengetahui pengaruh harga bahan baku standal' PERHUT ANI terhadap tingkat pengcmbalian investasi adalah dengan menggunakan analisis keuangan menurut sistem du Pont. lumlah industri mebel dari tahun 1996 sampai tahun 1999 meningkat sebesar 18,45%. Pada tahun 2000 jumlah perusahaan mebel· menu run, penurunan ini akibat banyaknya pungutan liar, keamamm usaha menurun, dan semakin mahalnya tenaga kerja masyarakat ~tempat. Pada lahun 200 I produksi kayu PERHUT ANI unit I Jawa Tengah diserap oleh industri mebel Jepara sebesar 78,69%. Pemakaian kayu dalam jumlah besar ini dikarenakan Jepara adala!! pusal industri kayu dan mebe!. Bahan baku kayu merupakan kebutuhan utama perusahaan mebe!. Biaya yang dikeluarkan oleh pcrusahaan unluk mcndapatkan bahan baku hampir 75% dari binya produksi pcrusahaan. Kebutuhan bahan baku industri mehel di Jepara seluruhnya dipenuhi oleh PERHUTANI. Pemenuhan total oleh PERHUT ANI ini menjadikan ketergantungan pcrusahaan Icrhadap PERI-IUTANI. Selain mcmpertimbangkan tujuan finansilll, PERHUTANI dalam menentukan harga kayu ditentukan juga oleh faktor kelestarian hutan. Pcmbclian bahnn baku dari PERHUTANl, dapat melalui pemhc1inll !:mgsung (DBT), yaitu 1'1·:RlllJTANI I11cnycdiakllll kayu kcpadu induslri-induslri pcngguna kayu dUll mclnlui lclang haik Idullg kccil mnupun kiting hcsar. llm.ga kayu yang tcrjual dalam pcnju:L1an kayu PERl1tJTANI mcrupakan hurgt! yang lehih bcsar dari harga dasar kuyu penclapl:lf1 Dircksi. Pcnctllpan hurgtl das.ar tcrschut mcnjadikun hiaya hahllil haku mcnjndi linggi, sehingga hany:tk pcrusah:t:tn Icrpaksa mcnggunakan bahan baku ilegal walaupun dengan resiko yang lcbih linggi. Resiko yang dihadapi jika menggunakan bahnn baku lIega/ adaluh ijin opcrasional perusahaan dicabut dan mendapatkan denda akibat melanggar hukum perdata.. Selain itu dengan menggunakan bahan baku ilegal, mska negara-negara pengguna mehel dalam Forest Stewartship Cuoncil (FSq tidak dapat menerima produk kehutanan yang bukan berasal dari pengelolaan hutan lestari. Perusahaan dengan menggunakan bahan baku sesuai dengan Economic Order Quantity dapat men.. ~. rangi resiko kekul'8flgan bahan baku atau kelebihan investasi dalam bahan baku. Pada perusahaan besar EOQ yang dianjurkan adalah 44, 78ml , sedangkan untuk perusuhaan mem:ngah sebesar 25,78rn1 , Perusahaan besar, dengan menggunakan 100% bahan baku legal PERHUTANI, alean didapatkan nilai ROI dan ROE sebesar 19,75% dan 16,71%, artinya investasi perusa\"'.aan akan kernbali dalam waktu 5,06 tahun sedangkan modal perusahaan akan kembali dalam 5,98 tahun. Pada perusahaan rnenengah akan didapatkan nHai ROI dan ROE sebesar 19,58% dan 15,11%. pada perusahaan keeil akan didapatkan ROJ dan ROE sebesar 147,48% dan 200,52%. I'ada pCllggunaan bahan baku i/egal 20%, perusahaan bcsar akan rncndapatkan ROI dan ROE sebesar 32,35% dan 29,31%, pada'perusahaan menengah rnendapatkan ROI dan ROE sebesar 33.30% dan ROE 28,83%, pada perusahaan kecil rnendapatkan ROI dall ROE sebesar 264,96% dan 276,12%.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePengendalian Bahan Baku Industri Mebel Di Jeparaid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record