Show simple item record

dc.contributor.authorSatyarini, Khukuh
dc.date.accessioned2010-05-09T06:03:54Z
dc.date.available2010-05-09T06:03:54Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/16960
dc.description.abstractUmumnya i~dllstri pulp di Indonesia menggaoakan proses sulfat untuk pcngolahan pulpnya karena selain kualitas pulp yang dihasi1kan cukup tiD&gi juga karena dapat mengolah kayu secara campuran (Siagian et a1 1999), Tetapi proses sulfat mempunyai beberapa ke1emahan antara lain adalah warna pulp yang getap dan adanya ball yang tidIk sedap (Fengel dan Wegener 1984). Pulp dibasi1kan dari bahan berserat lignoselulosa alamo Salah satu bahan berserat yang cukup berpotensi untuk dijadikan bahan baku pulp adalah jeDis-jenis kayu daun lebar yang banyak terdapat di hutan Indonesia. Sose( Hong, dan Prawirohatmojo (1998), Regdc (1994) dan Desch (1957) menyebutkan bahwa beberapa spesies Erythrina seperti Erythf'ina variega/Q memiliki sifat pulp yang sesuai/cocok untuk pembuatan kertas. Para petani di India dan Australia mcmanfaatkanjenis E. variegala sebagai bahan " pulp untuk industri kcrtas dan telab terujikan untuk pembuatan kertas dan serat-seratnya diketahui sangat bagus kualitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajati pengaruh Alkali Aktif dan Sulfiditas sebagai larutan pemasak terhadap karakteristik lindi hitam dan sifat-sifat pulp sulfat belurn putih kayu dadap (Erythrina lJariegata LiIUl). Pembuatan pulp kayu dadap melalui proses suIfit dengan kondisi pemasakan yang digunakan yaitu menggunakan alkali aktif 160/0, 180/0, dan 20% (1crhadap herat serpih kering oven); sulfiditas 20%,22.5% dan 25%; ratio serpihdan larutan 1:4; dan total waktupemasakan ±3 jam yang terdiri dari ±ljam untuk penetrasi (waktu tujuke subu maksimum)dan ±2jam untukpernasakan serpihpada subu maksimum 170°C. Berdasarkan basil penelitian, dapat diketahui bahwa alkali aktif dan sulfiditas serta interaksi keduanya terhadap rendemen tersaring, bilangan kappa, selektifitas delignifikasi, indeks sobek, dan opasitas tidak berpengaruh nyata. Tetapi, tidak demikian halnya terhadap indeks retak dan derajat putih. Konsumsi alkali dan ketahanan lipat hanya dipcngaruhi oleh faktor alkali aktif Sedangkan nilai pH dipengaruhi oleh faktor alkali aktif dan sulfiditas. Untuk nilai indeks tarik dan panjang putus dipengaruhl oleh faktor alkaIi aktif dan interaksi aDIara alkali aktif dengan sulfiditas. Rendemen tersaring dan bilangan kappa hasil pemasakan berkisar 35.73%-39.91% dan 10.82-13.38. Konsumsi alkali basil pengujian berkisar dari 14.25-18.27%' Scdangkan nilai selektifitas delignifikasi basil penelitian ini berkisar dari 55.76-70.16. Dati penelitian ini diperoleh pH Iindi hitam yang reIatiftinggi yaitu berkisar antara 9.10-12.52. Untuk pengujian indcks sobek, retak dan tarik menghasilkan nilai masing-masing 6.26-8,89 mNm2/g, 4.39-5.26 kPam2/g, dan 61.13~8.% Nmlg. Hasil pengujian ketahanan lipat berkisar antara 200-522 kali. Dan untuk nilai panjang purus berkisar antara 6233-7032 m. Derajat putih rata-rata hasil pengujian pulp sulfat belum putih berkisar antara 25.05-29.78°GE. Sedangkan opasitas lembaran pulp berkisar antara 96.45-98.78%. Dari nilai rangking yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kombinasi perlakuan alkali aktif 20% dengan sulfiditas 25% memiliki rangking tertinggi yang mendominasi. Hal ini dimungkinkan karena pada kombinasi ini diperoleh nilai kappa, selektifitas delignifikasi, indeks sobek, sifat optik (de:ajat putih dan opasitas) yang baik. Walaupun ia memiliki kekuatan kertas (indeks retak. indeks tank dan panjang putus) yang rendah. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa kombinasi perlakuan terbaik agar diperoleh sifat-sifat pulp yang optimal yaitu pada alkali aktif 20% dengan sulfiditas 25%.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleSifat -Sifat Pulp Sulfat Kayu Dadap (Erythrina Variegata Linn)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record