Model Pendugaan Biomassa Shore A Leprosula Miq Di Kebun Percobaan Carita
Abstract
Peningkatan konsen\rasi dati gas efek rumah kaca (CO;:, CH ... N20. HFCs, .PFes, SF6) r1i atmosfer membel'ikan pengaruh besar dalam perubahan iklim yaitu peningkatan tempe'r?1ur atmosfu bumi. Diantara gas efek rumah kaca tersehut. C02 memiliki jumlall yang palh ~ ber1iml'cll. Ekosistem hutan memainkan peranan penting dalam mengurangi perubahan iklim karelUl hutan selain sebagai penyerap karbon, juga dapal b~ran sebagui sumber pengemisi karbon. Biomassa hutan merupalum pendekatan yang relevan untuk menduga besamya !carbon yang tf:nimpan daJam hutan. Secam umum me10de pendugaan biomassa di atas tanah ada dua keJompok (Chapman, 1976) yaitu metode pemanenan (Destructive samplmg) dan me10de tidak langsung (Non destructive sampling). Dengan pertimbangan biaya dan perizinan penebangan pohon maka metode pendugaan biomassa yang bisa digunakan dalam penelitiun ini adal"h metode tidak langsung (hubungan ulometrik) yailU d ..' ngan meneari keterl<.aitan beberapa peubab bebas (dimensi pohon) yang mampu menerangkan peubah tidak bebasnya (biomassa). Pendugaan biornassa itu spesitik untuk setiap jenisnya mab dalam penelitian ini dicoba pendugaan biomassa pohon Shorea leprosula Miq dengan llama Iokal menmti temhaga atau merauti bunga di lokasi Kebun Percohaall Carita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan model terbaik untuk menduga biomassa batang utama,. biomassa bebas c:abang. biomassa. caban&, dan biomassa total pohon Shorea leprosuia Miq melalui pendekatan volume pohon dan kerapatanjenisnya. Pohon model yang digunakan urunk rmnduga biomassa pohon yaitu sebanyak 98 pohon yang diJakukan secara purposive dengan memperhatikan pertumbuhan pobon nomlal d:Ul mewakili senma kelas diameter pollan. kumsi yang digunakall dalam penelitian ini yaitu ada k')fetasi yang MUP tinggi antaTa dimensi-dimensi pobon (diameter, tinggi pobon, diameter tajuk. dan tiugg] tajuk) dengan besamya Liomassa dan nilai rabl-rata b.:rnt jenis kayu hasil pengukuran ini merupakan konstanta. Dimensi-dimensi pabon tersebut secara langsung diukur di lapangan. Untuk ml.'11guji kerapatan kayu pobon meranti tembaga diambil sampd kayu bagian pobon contoh tertentu yang rebah saja (batang dan cabang) lain dihitung kerapatan jeni!>"tlya pada kondisi kering tanur. KerapalaJI kayu meranti tembaga yang diperoleh dalam peneJitirul ini dibandingk.an dengan kerapatan air (Aquodes) akan menghasilkan bent jenis kayo meranti telllhaga dan nilai bernt jenis kayu Illeranti temhaga ini dibandingkan dengan berat jenis kayu meranti tembaga hasil penelilian sebelumny<: (Martawijaya et a1., 1981 dan Oey Djoen Seng, 1990) untuk numgetahui apakah beratjenis ktlyu meranti tembaga ioi termasuk kisar-.tn herat jenis kayo Illetanti tembaga hasil penelitian scbelumnya. Kebun Percobaan Carita memiliki struktur tegakan hUlan a1run yang ditunjukkan dengan kOlldisi tegakan yang beragam, wnW" pohOIl yang beragam, dan pohon yang terdapat i;!i lokasi tersebUl menyebar daJam setiap kelas diarneternya. Arsitektur pohon mera.nti tembaga tenna';ltk dalam model RouI., yang dicirikan dengan perkembangan balang polok monopodial dan Qrtotrc·:'ik. serta cabang pohon yang menerus pada balang pokok (Halle, Oldeman, dan Tomlinson, 1978). Berdasarkan arsitektur pobon rmranti tembaga tersebut maka pengukllran batang ut.1.ma bisa dil:lkdam den.g:II' haik dihandingkan dengan pengukuran cabang Perhitungan biomas..<;a bawIg utmna, biomassa beha.<{ cabang, dan biomassa 1-.>tal POhOJl digunakan 98 pengukuran pohon contoh. sedangkan biornassa cabang digunakan 6"1l: '),JhOll dari keseluruhan pengukuran pohon contoh karena tidak semua pobon contoh pen:abangannya ;-lapat diuiaLr karena ukuran cabangnya yang keeil « 10 em). Semakin besar biomassa setiap bagian pohon maka diameter pohon pun aka'"! se I.o!kjn b(.~d" Peningicatan nilai biomassa bagian poboll tertentu akan diikuti pula dengan pcnuIgk.lt"_'l biollla.s~ bagian-bagian pollan yang lainnya secara proposional. Pendugaan hiomassa bagian pahon dilakukan dengan memhuat bubungar reg.·esi antara biomassa bagi.m pobon dengan peubuh diameter, tinggi pohon, diameter tajllk. dan !~nggi t .. jllk. Dari persamaan tegresi y.mg diperoleb dilakukan pcmilih.1n model terbaik benillsarkan kri{c,ia nilai R2, Ra2. simpangan baku (s), PRESS, uji visual kenormalan SisruUl, dan uji keaditifan modd. Dari segi kepraktisan dan kemudahan mengukur peubah di lapangan, persarnaatl fegresi wrtuk menduga biomassa tiap bagian poIlon menggunakan hubungan aJometrik antara biomassa del':,:>:an diameter yang merniJiki bentuk power jitnction (Y = aDb ) yaitu : • Biomassa batang utama = 0,06 0 2,61 • Biomassa bebas cabang = 0,058 D2~~1I • Biomassa cabang = 0,000039 [)"1.23 • Biomassa total pohon ~ 0,058 02,62 Dati uji perbandingan dua persamaan regresi dapat dijela.skan bahwll model penduga biomassa batang utama menmti temhaga memiliki niJai intersep (perpotongan dengan sumbu tegak) yang tidak berbeda nyata dengan model penduga biomassa sebelumnya yaitu model penduga biomassa batang pohon mllIWrut Ogawa et al.(1965). modd penduga biomassa batang pohon mahoni menurut Adinugroho (2002), dan model pendugll bionmssa batang pohon pinus menurut Hendra (2002). Kemiringan grafik modd penduga biomassa batang utama pohon meranti !embaga ini sanga! berbeda nyata dengan kerniringan graftk model penduga biomassa hatang pohon menurut Ogawa el a/.(1965) dan kemiringan graftk model penduga biomassa batang pahon pinus menurut Hendra (2002). Sedangkan dibandingkan dengan model biomassa batang pobon mahoni (Adinugroho. 2002) kemiringan grafik. model penduga biomassa batang utama meranti tembll.ga ini tidak berbeda nyala pada tarafnyata 5 % dan 1 %,
Collections
- UT - Forest Management [2977]