| dc.description.abstract | Jagung (Zea mays L.) secara umum merupakan tanaman pangan yang penting secara ekonomi dengan penggunaan yang luas dalam industri pangan dan pakan, salah satu jenis dari tanaman ini, yaitu jagung manis, dikategorikan sebagai tanaman hortikultura sayuran. Faktor hambatan yang signifikan dalam produksi jagung adalah serangan hama dan penyakit tanaman. Penyakit hawar daun yang disebabkan oleh Helminthosporium sp. dapat menyebabkan kehilangan hasil yang besar, terutama jika infeksi terjadi sejak awal dan intensitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pola temporal dan spasial penyakit hawar daun serta menelaah hubungannya dengan kehilangan hasil pada jagung manis. Pengamatan dilakukan di kebun percobaan Agroecology Learning Farm (AELEFA) Insitut Pertanian Bogor, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, menggunakan metode sensus terhadap 434 tanaman selama periode pengamatan 9 minggu. Peubah pengamatan terdiri atas intensitas dan severitas, pertumbuhan vegetatif tanaman, serta komponen hasil panen. Gejala hawar daun muncul sepanjang 9 minggu pengamatan dan berkembang mengikuti kurva sigmoid. Penyakit ini mencapai insidensi 96% dan severitasnya sebesar 81% pada akhir musim tanam. Analisis spasial menggunakan visualisasi heat-mapping menunjukkan bahwa penyakit menyebar secara acak di awal musim kemudian berkembang merata di seluruh lahan. Tingkat keparahan penyakit hawar daun, yang diukur berdasarkan nilai area under disease progress curve (AUDPC), berkorelasi negatif dengan komponen hasil, namun dengan koefisien yang rendah. Patogen penyakit ini teridentifikasi sebagai Helminthosporium turcicum. Penyakit ini bersifat infeksi patogen lokal dan menyebabkan kehilangan hasil parsial. | |