Analisis dan Proyeksi Kerawanan Bencana Banjir di Kawasan Jabodetabek
Date
2025Author
Tanjung, Angelicha Nurmara
Zain, Alinda Fitriany Malik
Iskandar, Wahyu
Metadata
Show full item recordAbstract
Jabodetabek merupakan wilayah metropolitan terbesar di Indonesia dan salah satu wilayah terpadat dan produktif di dunia. Tingginya jumlah penduduk mendorong pesatnya pembangunan dan menyebabkan terjadinyan konversi lahan yang masif. Fenomena ini dapat menyebabkan berkurangnya area resapan air dan meningkatkan risiko banjir. Oleh karena itu, analisis lebih lanjut dengan adanya pemetaan kerawanan banjir secara spasial di kawasan Jabodetabek perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan menganalisis perubahan tutupan lahan pada tahun 2000, 2010 dan 2020, memprediksi tutupan lahan pada tahun 2030 dan 2040, mengevaluasi model parameter kerawanan banjir MAFF Japan dan PUSLITTANAK dengan keadaan aktual tahun 2020, serta menyusun proyeksi kerawanan banjir untuk tahun 2030 dan 2040 berdasarkan hasil prediksi tutupan lahan dan parameter yang relevan di kawasan Jabodetabek. Metode penelitian meliputi analisis Land Use and Cover Change (LUCC) dengan supervised classification, melakukan prediksi dengan model CA-Markov, evaluasi parameter kerawanan banjir MAFF Japan dan PUSLITTANAK dengan menggunakan teknik skoring dan overlay dengan kejadian aktual, dan proyeksi kerawanan banjir dengan menggunakan prediksi tutupan lahan CA-Markov dan parameter kerawanan yang lebih relevan. Hasil penelitian ini menunjukkan tren permukiman atau kawasan terbangun terus meningkat dengan persentase peningkatan mencapai 55,17% pada tahun 2000 hingga 2020. Pola perubahan tutupan yang terjadi mempengaruhi prediksi tutupan lahan tahun 2030 dan 2040. Secara keseluruhan terjadi peningkatan sebesar 58,19% dari tahun 2020 hingga 2040.Hasil analisis relevansi parameter MAFF Japan dan PUSLITTANAK untuk kerawanan banjir menunjukkan parameter PUSLITTANAK memiliki validitas dan relevansi lebih tinggi dengan kejadian aktual dengan kelas kerawanan tinggi sebanyak 266 (70,74%) titik kejadian banjir, sementara MAFF Japan 12 (3,19%) titik kejadian banjir. Hasil proyeksi kerawanan banjir tersebut menghasilkan tahun 2030 meningkat sebesar 4,39% dari 2020 dan tahun 2040 meningkat sebesar 6,45% dari tahun 2030. Secara keseluruhan terjadi peningkatan sebesar 11,13% dari tahun 2020 hingga 2040. Jabodetabek is the largest metropolitan area in Indonesia and one of the most densely populated and productive regions in the world. The high population density has driven rapid development and led to massive land conversion. This phenomenon can result in a reduction in water catchment areas and increase the risk of flooding. Further analysis is needed, including spatial mapping of flood vulnerability in the Jabodetabek region. Therefore, this study aims to analyze land cover changes in 2000, 2010, and 2020, predict land cover in 2030 and 2040, evaluate the MAFF Japan and PUSLITTANAK flood vulnerability parameter models based on actual conditions in 2020, and to develop flood vulnerability projections for 2030 and 2040 based on land cover prediction results and relevant parameters in the Jabodetabek region. The research methods include Land Use and Cover Change (LUCC) analysis using supervised classification, predictions using the CA-Markov model, evaluation of the MAFF Japan and PUSLITTANAK flood vulnerability parameters using scoring techniques and overlay with actual events, and flood vulnerability projections using CA-Markov land cover predictions and more relevant vulnerability parameters. The results of this study indicate a continuous increase in residential or built-up areas, with a percentage increase of 55.17% from 2000 to 2020. The patterns of land cover change influence the predictions for land cover in 2030 and 2040. Overall, there is an increase of 58.19% from 2020 to 2040. The results of the analysis of the relevance of the MAFF Japan and PUSLITTANAK parameters for flood vulnerability indicate that the PUSLITTANAK parameters have higher validity and relevance to actual events, with 266 (70.74%) flood events classified as high vulnerability, while MAFF Japan has 12 (3.19%) flood events. The flood vulnerability projections indicate an increase of 4.39% by 2030 compared to 2020 and an increase of 6.45% by 2040 compared to 2030. Overall, there is an increase of 11.13% from 2020 to 2040.
Collections
- MT - Agriculture [3987]
