Show simple item record

dc.contributor.authorKusumaningtyas, Hanifah
dc.date.accessioned2010-05-09T05:18:39Z
dc.date.available2010-05-09T05:18:39Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/16946
dc.description.abstractDalam beberapa tahun terakhir, pertambahan jumlah penduduk makin meningkat sehingga tekanan terhadap pemanfaatan surnber daya alam juga mengalami peningkatan. Masyarakat Makin membutohkan berbagai hasil hutan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Tidak dapat dihindari kegiatan mereka mengganggu keberadaan dan kelestarian hutan. Hal tersebut rnenyebabkan kerusakan hutan dan kerugian yang besar. Untuk mengurangi dampak tersebut Perhutani telah mencoba Program Perhutanan Sosial, PMDH dan lain sebagainya. Namun hingga kini persoalan tersebut belum banyak teratasi, khususnya yang berkaitan dengan berbagai bentuk perusak.an hutan. Maka dari ito dibutuhkan suatu bentuk pengelolaan hutan yang bisa mengajak roasyarakat setempat untuk berpartisipasi~~ Penge10laan Hutan Bersarna Masyarakat (PHBM) merupakan salah satu alternatifnya. Perhutani KPH Kuningan beserta Pemerintah Kabupaten Kuningan telah melaksanakan PHBM sejak pertengahan tahun 2000. Diharapkan PHBM berdampak baik bagi lingkungan serta mengunnmgkan semua pihak. Kegiatan PHBM di Kabupaten Kuningan saat ini mulai diperl1atikan pihak, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). LSM tersebut berperan sebagai pihak ketiga yang dapat menjembatani pihak Perhutani dan pihak masyarakat dan diharapkan dapat membantu kegiatan pembinaan masyarakat untuk meningkatkan parti~ipasi mereka di dalam kegiatan PHBM. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peningkatan pendapatan dengan tingkat partisipasi masyarakat dalam PHBM, untuk mengetahui tingkat partisipasi petani peserta PHBM, pada tahap perencanaan maupun pada tabap pelaksanaan PHBM serta untuk mengetahui sejauh mana peran LSM di dalam PHBM, terutama dalam peningkatan partisipasi masyarakat Pemilihan responden sebagai sasaran penelitian dilakukan secara acak. Jumlah sampel adalah sebanyak 60 responden yang memenuhi kriteria anggota KTH yang aktif menggarap laban anmloya. Iumlah sampel ini diharapkan dapat mewakili seluruh populasi petani peserta PHBM. Dalarn pengumpulan data dilakukan adalah observasi langsung serta melaksanakan wawancara terstruktur dengan kuisioner. Analisis data penelitian ini meliputi analisis secara kualitatif menggunakan persentase dalam tabulasi silang dan analisis kuantitatif dengan menggunakan uji statistik korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk Desa Cileuya rata-rata pendapatan dari lahan PHBM adalah sebesar Rp. 1.030.133,33/tahun, sedangkan untuk. pendapatan rata-rata non PHBM adalah sebesar Rp. 4.622.833,33/tahun dan untuk rata-rata pendapatan totalnya adalah sebesar Rp. 5.652.966,67/tahun. Rata-rata persentase perubahan pendapatan petani responden sebesar 28,30% dengan demikian, persentase perubahan pendapatan petani Desa Cileuya masuk dalam kategori cukup. Melalui uji hipotesis dengan menggunakan koefisien korelasi Rank Spearman diperoleh nilai r. sebesar 0.0134167. Nitai r, yang cenderung mendekati nol ini dapat menjelaskan bahwa kedua variahel yang diukur tidak berhubungan. Artinya, tidak terdapat hubungan antara tingkat partisipasi masyarakat dengan peningkatan pendapatan. Tahap Perencanaan PHBM meliputi kegiatan kontrak kelja, penentuan jenis tanaman, pembagian lahan andi!' pemasangan patok batas, pembentukan KTH dan penentuan bagi hasil (sharing). HasH penilaian tingkat partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut: skor minimum bemilai 2 sedangkan skor maksimum bemilai 4, untuk. skor rata-rata penelitian adalab 3,58. Dengan demikian tmgkat partisipasi masyarakat Desa Cileuya pada tahap perencanaan PHBM adalah temasuk ke dalam kategori tinggi. Tabap pelaksanaan PHBM terdiri dari 36 kegiatan yang meliputi 4 kegiatan penyuluhan, 12 kegiatan pertemuan KTH, 6 kegiatan persiapan, to kegiatan penanaman dan pemelibaraan dan 4 kegiatan pengamanan hulan. Hasil penilaian partisipasi masyarakat pada tahap pelaksanaan PHBM adalah sebagai berikut, skor minimum bemilai 17, sedangkan skor maksimum adalah 34, dan skor rata-rata yang diperoleh yaitu sebesar 25. Dengan demikian tingkat partisipasi masyarakat Desa Oleuya pada tahap pelaksanaan termasuk ke dalam kategori tinggi. Partisipasi petani dalam PHBM merupakan akumulasi dari indeks skor partisipasi tabap perencanaan dan tahap pelaksanaan. Berdasarkan hasil penilaian diperoleh data sebagai berikut, skor minimum bemilai 19 sedangkan skor maksimum adalah 38. Skor rata-rata yang diperoleh sebesar 28,58 dan Dengan demikian tingkat partisipasi masyarakat dalam PHBM termasuk. ke dalam kategon tinggi. Peranan Lembaga Swadaya Masyarakat, dalam hal ini adalah LSM Kanopi dalarn peningkatan partisipasi masyarakat terlihat sangat penting. Hal ini terlihat dan 100% petani responden yang menyatakan LSM ini memiliki peranan yang besar. Peran LSM ini secara garis besar adalab sebagai pembina, fasilitator dan motivator. MelaIui uji hipotesis dengan menggunakan koefisien korelasi Rank Spearman. Dipero\eh ni1ai r. sebesar 0,3727. Maka bisa dinyatakan korelasi yang teljadi di antara kedua variabel tersebut adaJab sempurna. Tanda positif (+) menjelaskan bahwa hubungan antara variabel tersebut searah. Sebingga dapat disimpuikan bahwa untuk PHBM Desa Cileuya terdapat hubungan positif antara tingkat partisipasi masyarakat dengan keterlibatan LSM, dengan kata lain keterlibatan LSM dapat mempengaruhi peningkatan partisipasi masyarakat.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePartisipasi Masyarakat Dalam Proyek Pengelolaan Hutan Bersama Masyaraka T (Phbm) Studi Kasus Di Rph Cileuya, Bkph Cibiogbin, Kph Kuningan Perhutani Unit Ill Jawa Baratid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record