| dc.description.abstract | Cendawan Phomopsis vexans (teleomorf: Diaporthe vexans) adalah patogen
pascapanen utama pada terung dengan kerusakan mencapai 15%-20%. Pada
penyimpanan produk dan pemasaran produk panen terdapat hubungan yang intensif
antara patogen dan produk pascapanennya, serta peluang penularan patogen pada
produk lainnya. Isolat P. vexans diisolasi dari buah terung bergejala bercak basah
dan relatif cekung dan ditumbuhkan pada media potato dextrose agar (PDA) dan
diinkubasi selama 8 hari. Cendawan ini diidentifikasi berdasarkan karakter
morfologi berupa ciri koloni, konidia-a, konidia-ß, dan piknidia. Karakterisasi
molekular dilakukan untuk mengonfirmasi hasil identifikasi morfologi
menggunakan primer internal transcribed spacer (ITS), yaitu ITS1 dan ITS4.
Virulensi P. vexans diamati pada terung sebagai inang utamanya dengan inokulasi
pada bagian atas (dekat tangkai), tengah, dan bawah dari buah terung. Percobaan
yang sama dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan infeksi P. vexans tersebut
pada tanaman solanaceae lain yaitu cabai, tomat, dan ranti. Empat media tumbuh
yaitu potato dextrose agar (PDA), cormeal agar (CMA), oatmeal agar (OMA), dan
water agar (WA) digunakan untuk mengevaluasi kemampuan tumbuh dan
membandingkan sporulasinya pada masing-masing media yang memberikan nutrisi
spesifik pada cendawan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan
acak lengkap (RAL) dengan lima ulangan dan perlakuan dengan perbedaan
signifikan diuji menggunakan uji Tukey pada a 5%. Penelitian ini menemukan
bahwa cendawan P. vexans dapat menyebabkan gejala busuk pada buah terung dan
inang lainnya dari famili Solanaceae, yaitu berupa adanya lesi berwarna cokelat tua
disertai terbentuknya cekungan pada permukaan kulit buah. Hasil identifikasi
molekuler menunjukkan kekerabatan dekat dengan isolat P. vexans asal India.
Pengujian media pertumbuhan menunjukkan bahwa media PDA merupakan media
optimal untuk pertumbuhan miselium, sementara media yang cocok untuk sporulasi
adalah media CMA. | |