Show simple item record

dc.contributor.authorSafitri, Esih Susi
dc.date.accessioned2010-05-09T04:29:41Z
dc.date.available2010-05-09T04:29:41Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/16919
dc.description.abstractKebutuhan kayu terus meningkat karena itu dilakukan usaha-usaha untuk memenuhinya kebutuhall kayu. Usaha yang dilakukan antara lain dengan melakukan efisiensi pemakaian kayu sampai usaha rekayasa genetika. Kayu karet selain digunakan dalam industri perkebunan juga digunakan sebagai bahan baku pulp, kertas, meubel dan produk olahan lainnya. Kayu sebagai produk alam memiliki perbedaan pada sifat-sifatnya baik antar jenis, dalam satu jenis bahkan dalam satu pohon yang sarna. Oleh karena itu pengetahuan tentang sifat-sifat dasar kayu seperti sifat fisis, sifat mekanis, sifat anatomi dan sifat kimia kayu diperlukan agar dapat memanfaatkan kayu dengan tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat kimia kayu karet (Hevea brasiliensis) hasil klon. Komponen kimia yang diteliti meliputi : holoselulosa, a-selulosa, selulosa, lignin dan zat ekstraktif. Selain itu dimensi serat dan turunannya yakni runkel ratio, daya tenun, muhlsteph ratio, flexibility ratio, coefficient a/rigidity juga diteliti sebagai salah satu penilaian kayu untuk tujuan penggunaan bahan baku serat. Dari hasil analisis komponen kimia diperoleh nilai rata-rata zat ekstraktif yang larut dalam air dingin 3,86 %. Zat ekstraktifyang larut dalam air panas 4,21 %. Zat ekstraktif yang larut dalam NaOH 1% 14,82 % dan zat ekstraktif yang larut dalam ethanol-benzena 2,93 %. Kadar holoselulosa 75,06 %. Kadar selulosa dan a-selulosa masing-masing 43,98 % dan 37,71 %. Kadar lignin 26,39 %. Dari uji statistik diketahui bahwa umur rnernpengaruhi kandungan zat ekstraktif yang larut dalam air panas, kadar holoselulosa dan a-selulosa sedangkan untuk komponen yang lain, menunjukkan bahwa umur tidak mempengaruhi. Apabila dibandingkan dengan kayu karet biasa hasil penelitian Pari (1996) maka, kayu karet hasil klon jika digunakan sebagai bahan baku serat mempunyai kualitas yang lebih baik. Pengukuran dimensi serat diketahui nilai rata-rata panjang serat 1234,42 rnikron. Diameter serat 23,07 mikron. Tebal dinding sel 5,43 mikron. Diameter lumen 12,21 mikron. Faktor umur tidak mempengaruhi dimensi serat. HasH penelitian ini menunjukkan turunan dimensi serat rata-rata yang diperoleh adalah runkel ratio 0,92. Daya tenun 104,11. Muhlsteph ratio 71,39 %. Coefficient of rigidity 0,24. Flexibility ratio 0,53. Berdasarkan kriteria penilaian serat kayu Indonesia untuk bahan baku pulp dan kertas maka kayu karet hasil klan umur 10 th, 15 th dan 20 th tennasuk dalam kualitas mutu II. Kualitas kayu karet hasil klon sarna dengan kualitas kayu karet biasa hasil penelitian Suhendar (2002). Faktor umur tidak mempengaruhi turunan dimensi serat. Kayu karet klon pada penelitian ini apabila digunakan sebagai bahan baku pulp dan kertas akan menghasilkan pulp atau kertas dengan kualitas sedang hingga baik jika dilihat dari sifat kimia dan dimensi seratnya.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis komponen kimia dan dimensi serat kayu karet (Heven Brasiliensis Mueu. Arg.) hasil klonid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record