| dc.description.abstract | Papan semen adalah salah satu produk komposit kayu yang terbuat dari campuran partikel kayu atau bahan berlignoselulosa lainnya dengan semen sebagai baban perekatnya (Sutigno, dkk. 1977). Perbandingan antara partikel dan semen dalam pembuatan papan semen partike! adalah 1,00 ; 2,75 (Bison, 1975). Berdasarkan perbandingan tersebut diketahui bahwa semen merupakan bagian dominan dari keseluruhan bahan yang digunakan daJam pembuatan papan semen partikel. Dilain pihak, harga semen lebih mahal dibandingkan dengan harga bahan baku lainnya yang diperlukan untuk produksi papan semen partikel. Sehingga biaya produksi papan semen partikel sebagian besar dipengaruhi oleh harga dari semen itu sendiri. Agar biaya produksi papan semen partikel tidak terlalu tergantung pada harga semen, perlu diupayakan pengurangan penggunaan semen tanpa menurunkan kualitas papan semen partikel yang dibuat Salah satu altematif yang dapat dilakukan adalah dengan mensubstitusi sebagian semen dengan campuran tanah Hat-kapur. Hasil penelitian Mumi (2002) menunjukan bahwa substitusi semen dengan campuran tanah liat-kapur menghasilkan papan semen partikel yang semua sifat fisisnya memenuhi persyaratan 1IS A 541 7 (1992). Sedangkan sifat mekanis yang memenuhi pe~ JlS A 5417 (1992) adalah MOR pada tingkat substitusi semen sampai dengan 40 % dan MOE pada tingkat substitusi semen sampai dengan 20 %. Mumi (2002) didalam pelaksanaan penelitiannya menggunakan eaCh sebanyak 3 % dari berat semen sebagai katalisator. Untuk memperbaiki sifat-sifat mekanis papan semen partikel hasil penelitian Mumi (2002) dirasa perlu melakukan penelitian lebih lanjut, dengan penggunaan katalisator Mgch guna mempercepat proses pengerasan semen. MgCI2 sendiri merupakan katalisator yang lebih baik dibandingkan CaCl2 dalam hal mempercepat pengerasan semen (Semple & Philip ,2000). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh substitusi semen dengan campuran tanah Iiat~kapur, serta MgCIz sebagai katalisator, terhadap sifat fisis dan mekanis dari papan semen partikeL Jenis tanah yang digunakan daJam penelitian ini adalah yang memiliki kandungan Hat tinggi (64 % liat, 29 % debu, dan 7 % pasir). Bahan lain yang digunakan dalam pembuatan papan semen partikel adalah semen, partikel tipe flake yang terbuat dari kayu Acacia Mangium Willd yang ukurannya tertahan pad,,_ saringan 20 mesh, kapur tohor (Ca(OHh) dan katalis MgCh. Perbandingan antara tanah liat dengan kapuT tn~0r :!d:!!ah 100 : 7. Adonan papan semen pa..-tikel terdiri dari semen, air dan partikel kayu dcngan perbal.ldingan 2,2 : 1,1 : 1,0 dan ditambah dengan MgCh sebagai katalisator sebanyak 3 % dari berat semen_ Taraf perlakuan (substitusi sebagian semen) dalam penelitian adalah 10 %; 20 %; 30 %; 40 % dan 50 %. Adonan dimasukkan kedalam cetakan berukuran 30 em x 30 em x 1,2 em, lalu dikempa dingin dengan tekanan sebesar 30 kg/cm2 selama I men it. Setelah pengempaan Japik yang diklem dikeringkan dalam oven selama 24 jam pada suhu 600e. Selanjutnya klem dilepas dan lapik ditempatkan clalam mangan berkelembaban udara ± 80 % selama 2·3 minggu. Kemudian lapik dikeringkan daIam oven pada suhu 80°C selama 10 jam. Tahap akhir, lapik yang sudah terbentuk menjadi panil ditempatkan dalam mang conditioning berkelembaban relatif ± 80 % selama lebih kurang satu minggu. Data hasil penelitian dianalisa menggunakan rancangan pola acak lengkap dan Duncan Multiple Range Test (DMRT), untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap sifat·sifat papan semen partikel. Sifat-sifat papan semen partikei yang diuji terdir! dan kadar air, kerapatan, pengembangan Iinier dan tebal, claya serap air, modulus patah dan elastisitas, keteguhan internal dan kuat pegang sekrup. Selain sifat-sifat tersebut, dilakukan juga pengukuran suhu pengerasan semen untuk berbagai tarafperlakuan dalam penclitian. Pembuatan contob uji dan pengujian sifat-sifat papan semen partikel mengacu pada JIS A 5908 (1994). HasH pengukuran menunjukkan bahwa suhu hidrasi eendcnmg menurun selflng dcngan bertambahnya semen tersubstitusi. Suhu hiclrasi tertinggi (61 0q dicapai dalam waktu 5 jam dihasilkan oleh semen yang ditambah dengan MgCh, sedangkan tingkat semen tersubstitusi sampai dengan 50 % mengllasilkan sOOu hidrasi terendah (410q dicapai dalam waktu 5 jam. Suhu hidrasi semen pada berbagai taraf perlakuan tennasuk kedalam kriteria baik (suhu hidrasi maksimum ~ 41 0q, sesuai dengan klasiflkasi LPHH-Bogor dolam Kamil (1970) Hasil analisa clata-data ~nelitian menunjukkao bahwa kerapatan dan kadar air panil cenderung menurun scirbg dengan meningkatnya semen tersubstitusi. Nilai pengembangan tebal dan Iinier men~"lgkat dengan brtambahnya semen tersubstitusi. Walaupun peningkatan semen tersubstitusi berpengaruh nyata terhadap claya scrap air oleh panil setelah dircndam dalam air dingin se1ama 2 jam, akan tetapi semen tersubstitusi sampai dengan 20 % pengaruhnya tidak berbeda nyata. Selanjutnya pengaruh semen tersubstitusi sampai dengan 40 % terbadap daya serap air oleh panil setelah perendaman dalam air dingin selama 24 jam juga tidak berbeda nyam. Semen tersubstitusi sebanyak 10 % menghasilkan nilai internal bond tertinggi (2,488 kg/enl). Sedangkan nilai MOE, MOR dan kuat pegang sekrup tertinggi dihasilkan pada tingkat semen tersubstitusi sebanyak 30 % masing-masing dengan nilai 34168,21 kg/cm2 , 93,675 kg/cm2 dan 39 kg. Dibandingkan dengan J[S A 5417 (1992), semua nilai sifat fisis panil basil penelitian memenuhi persyaratan pada seluruh tarafperlakuan, sedangkan sifat mekanis (MOF dan MOR) han~'a sampai dengan tingkat substitusi 40 % memenuhi pcrsyaratan. PeneJitian lebili lanjut perlu dilakukan untuk mempelajari pengaruh variahelitas kadar MgCb terhadap suhu bidrasi semen dan sifut-sifat papan semen partikel pada setiap perlakuan semen tersubstirusi. | id |
