Show simple item record

dc.contributor.authorWahab, Dede Abdul
dc.date.accessioned2010-05-09T03:37:22Z
dc.date.available2010-05-09T03:37:22Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/16885
dc.description.abstractIlulan mangrove dan hubllnt di sckitamya mcmainkan peronan yang penting dalam pengembangan kehidupan sosial ekonomi penduduk di wilayah pesisir. Selain itll hutan mangrove juga merupakan ekosislem penyangga antara lautan dan daralan sehingga memegang pcranan penting dalam mendukung produklivitas perairan pesisir dan sekitarnya. Oalam hal ini, hutan mangrove berperan scbagai feeding, nursery, dan spuwniflg groulld.~, juga scbagai tcmpal bcrlindung bagi bcrbagai jcnis biota laut yang bemilai ekonomis penting seperti ikan, udang, kepiting, dan kerang~kerangan, Adanya konflik antara konservasi (perlindungan) hutan mangrove dan eksploitasi (konversi menjadi ekosistem yang lain), menimbulkan dilema dalam kaitannya dengan manajemen di wilayah pesisisr. Hal ini disebabkan karena kedua~keduanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara langsung maupun tidak langsung. Sehubungan dengan permasalahan tersebul, pemerintah dalam hal ini Departemen Kehutanan, mcmpcrkcnalkan sistcm pcngclolaan hulan mangrove dcngan sistcm tambak tumpangsari (wanamina). Sistem pengelolaan hutan mangrove ini dimaksudkan untuk menjaga kelestarian hutan mangrove sckaligus mcningkalkan kescjahicraull pcnduduk di sckitar hulan mangrove. Pcnclitian ini bertujuan untuk mcngkaji pengaruh kerapatan tegakan mangrove terhadap kualilas air lambak unluk kcpentingan budidaya pcrikanan., selain itu hasH penclitian ini diharapkan mcrupakan salah salu masukan unluk pcngclolaan tambak tumpangsari secara berkelanjutan. Pcngambilan data dalam pcnclitiun ini dilakukun dcng<ln bcberapa lahap kcgiatan, yailu penentuan lokasi petak pengamatan, analisis vegetasi, dan pengamatan kualitas air. Lokasi penditian ditcntukan dcngan cam membagi luasan wilayah yang dilc]iti mcnjadi ligll kategori lahan tambak berdasarkan kerapatan pohon mangrovenya. Analisis vegetasi dilakukan dengan metode kuadrut. Ukuran pIal contoh yang digunakan adalah 40 m x 40 m untuk tingkat pohon (tumbuhan berkayu berdiameter ~ 10 em), kemudian di dalamnya dibuat plot contoh berukuran 5 m x 5 m untuk tingkat pancang (pennudaan pohon dengan tinggi ~ 1,5 m sampai permudaan yang diametemya < 10 cm) dan I m x 1m untuk tingkat semai {permudaan pohon mulai dari kecambah sampai setinggi < 1,5 em}. Adapun parameter vegetasi yang diamati di lapangan adalah kelimpahan setiap jenis untuk permudaan (semai dan pancang) serta diameter batang untuk vcgctasi tingkat pohon. Sedangkan pengamatan kualitas air dilakukan dengan metode composi! sample, dimana pada setiap tambak diambil 4 titik dari setiap sisi caren untuk kemudian diaduk secara merata, Dari campuran tersebut diambil contoh air untuk dianalisa di laboratorium. Metode analisis yang digunakan berdasarkan APHA (1992) kecuali wama, kecerahan. pH dan salinitas. Pada beberapa parameter fisika-kimia, pengukuran dilakukan di laboratorium diantaranya kekeruhan. TSS, BODs. ortofosfat, nitrat. nitrit dan ammonia total. Contoh air untuk analisis nitrat, nitrit. ammonia, dan ortofosfat yang diambil diheri pcngawet berupa HgCh atau H2S0~ dengan dosis I mill. HasH penclitian terhadap kondisi tegakan menunjukkan pada tipe tambak I jenis Avicennia marina cenderung dominan baik pada tingkat pertumbuhan pohon, pancang ataupun !lemai, sebaliknya padll tipe tambak 11 kecenderungan dominan untuk seluruh tingkat pertumbuhan dimiJiki oleh jenis Rhizophora mllCTonala, keadaan ini discbabkan radii: saat awal pcnanaman tumbuhan pionir pada tipe tambak I adalah jenis Avicl!nnia m(lrina dengan tahun tanum 1972 scdangkan pada tipe tambak 11 tumbuhan pionirnya adalah jenis Rhizophora nlucronala dengan tahun lanam 1979. Sementara itu pada lipe tambak III tidak te.-dapal keccnderungan untuk selurUh tingkat pertumbuhan baik untuk jenis Rhizophora mllcronala ataupun Avicennia marina. Kecenderungan dominan hanya terdapat pada tingkat pertumbuhan semai dan pancang yang dimiliki oleh jenis Rhizophora mucronala. hal ini menunjukkan bahwajcnis ini memiliki kcberhasilan Icbih tinggi dibandingkan Avicennia marina. Secara umum kondisi jcnis dan kerapatan tegakan mangrove di ketiga tire tambak tidak memberikan pengalUh yang berbeda jauh terhadap kelayakan kualitas tambak bagi budidaya ikan. Dad 12 parameter kualitas air yang diukur, tambak III memenuhi scbagian besar baku mutu bagi kegiatan perikanan yaitu 83.33 % kategori baik dan 12,67 % kategori sedang. Sedangkan pada tambak II terdapat ·,5 % katcgori baik ; 16,66 % kategori sedang dan 8,33 % kategori kurang. Parameter-parameter yang dinilai kurang layak bagi kegiatan perikanan di petak tambak tersebut adalah nitrit dan TSS. Selain itu pada tambak I didapat nilai kclayakan 50 % kategori baik ; 25 % kategori sedang dan 25 % kategori kurang. Parameter-parameter yang dinilai kurang layak bagi kegiiltan perikllnan adalllh kecerahan, TSS, amonia. Bcrdilsarkan parameter kelayakan tcrdapat beberapa parameter yang kumng mcndukung untuk media budidaya ikan yaitu kccerahan, TSS, nitrit. amonia. Scdangkan dari parameter kcsuburan yaitu nitrat dan orlhorosrat, tambak-tambak pcnelitian tcrmasuk kategori perairan subur. Umumnya bcrbagai karakteristik kualitas air di tambak tumpangsari Blanakan masih dalam batas·batas yang dapat dipergunakan untuk budidaya ikan. Mclihat kondisi lingkungan yang ada yaitu kurang layaknya parameter Kekcruhan, TSS, Nitril, Amonia total pada tambak pengamatan maka untuk dapal memperbaiki kualitas air perlu peningkatan teknik budidaya khususnya pengelolaan sirkulasi air. Selain itu. perlunya diadakan reboisasi mengingat peranan mangrove yang mampu menguraikan bahan organik di kawasan pesisir seperti Fisik (kekeruhan, sedimen, panas dari PLTGU). Kimiawi (Iogam berat. pestisida, deterjen), Biologi (bakterilvirus) sehingga kegagalan produksi akibat penyakit tjdak terjadi kembali.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKarakteristik Kualitas Air Tambak Tumpangsari Pada Berbagai Tingkat Kerapatan Tegakan Mangrove (Studi Kasus Di Bkph Ciasem, Kph Purwakarta,Jawa Barat)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record