Show simple item record

dc.contributor.advisorSuharjo, Budi
dc.contributor.advisorNoorachmat, Bambang Pramudya
dc.contributor.authorIslam, Rachman Permata
dc.date.accessioned2025-08-11T14:55:39Z
dc.date.available2025-08-11T14:55:39Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168695
dc.description.abstractPesatnya perkembangan industri keuangan Islam di dunia khususnya perbankan syariah telah mengalami peningkatan secara signifikan. Salah satunya adalah efisiensi perbankan syariah yang cenderung lebih rendah dari nilai yang ideal. Begitu pula dalam menghadapi persaingan yang ketat di dunia perbankan. Apalagi pada tahun 2020-2022, dunia menghadapi pandemi Covid-19 yang menyebabkan pertumbuhan perekonomian global mengalami perlambatan. Tujuan penelitian yaitu mengukur tingkat efisiensi bank umum syariah dan bank konvensional di Indonesia sebelum dan setelah Covid-19 dari tahun 2018 hingga 2024. Metode yang digunakan adalah data envelopment analysis (DEA), dengan variabel input yaitu aset, dana pihak ketiga, dan ekuitas, sedangkan variabel ouput yaitu pembiayaan dan laba operasional. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan Uji Mann-Whitney untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat efisiensi bank umum syariah dan bank konvensional di Indonesia sebelum dan setelah Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat efisiensi dari 7 bank umum syariah berfluktuasi. Sebelum Covid-19, seluruh bank umum syariah memiliki tingkat efisiensi tinggi. Saat Covid-19, ada 2 bank umum syariah memiliki tingkat efisiensi tinggi, 3 bank umum syariah yang memiliki tingkat efisiensi sedang, dan 2 bank umum ayariah yang memiliki tingkat efisiensi rendah. Setelah Covid-19, yang dikategorikan tinggi tetap 2 bank, 3 bank umum syariah memiliki tingkat efisiensi sedang, dan bank umum syariah yang memiliki tingkat efisiensi rendah juga tetap 2 bank. Berdasarkan tingkat efisiensi 7 bank konvensional sebelum Covid-19, terdapat 4 bank konvensional yang memiliki tingkat efisiensi tinggi, dan ada 3 bank konvensional yang memiliki tingkat efisiensi sedang, dan tidak ada bank konvensional yang memiliki tingkat efisiensi rendah. Saat Covid-19, yang dikategorikan tinggi menjadi 1 bank, bank konvensional yang memiliki tingkat efisiensi sedang tetap 3 bank, dan bank konvensional yang memiliki tingkat efisiensi rendah bertambah menjadi 3 bank dari sebelumnya nihil. Setelah Covid-19, yang dikategorikan tinggi menjadi 4 bank, bank konvensional yang memiliki tingkat efisiensi sedang kerkurang menjadi 2 bank, dan bank konvensional yang memiliki tingkat efisiensi rendah berkurang menjadi hanya 1 bank. Uji Mann-Whitney yang dilakukan serta pembuktian hipotesis pada penelitian ini, terbukti bahwa Hipotesis H0 diterima, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat efisiensi bank umum syariah dan bank konvensional, baik sebelum maupun setelah Covid-19.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKajian Efisiensi Bank Umum Syariah dan Bank Konvensional di Indonesia sebelum dan sesudah Covid-19id
dc.title.alternative
dc.typeTesis
dc.subject.keywordbank umum syariahid
dc.subject.keywordcovid-19id
dc.subject.keywordData Envelopment Analysis (DEA)id
dc.subject.keywordefisiensiid
dc.subject.keywordbank konvensionalid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record