Show simple item record

dc.contributor.authorSilalahi, Sovia Merry Christmon
dc.date.accessioned2010-05-08T17:21:49Z
dc.date.available2010-05-08T17:21:49Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/16750
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan.kelimpahan perifiton yang tumbuh, menempel dan berkembang pada terumbu karang buatan bambu dan ban mobil bekas. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-November 2000 di Perairan Tarahan, Teluk Banten dengan menggunakan barobu dan ban mobil bekas. Sampel perifiton yang diamati berasal dari dua potongan bambu dan dua potongan ban mobil bekas yang diikat pada modul bambu yang ditenggelamkan pada kedalaman 6 - 8 meter. Bagian yang diamati adalah potongan bambu yang permukaannya kasar dan licin yang menghadap arah sinar matahari datang dengan masing-masing dua bagian pengerikan yaitu bagian atas dan bagian bawah (3 cm x 15 cm). Bagian yang dikerik pada potongan ban mobil bekas adalah bagian yang permukaannya rata yang menghadap ke arah sinar matahari datang (A) dan yang permukaannya rata yang membelakangi arah sinar matahari datang (B) dengan ukuran 3cmxl5cm. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak empat kali (1 x sebulan) setelah modul berada di laut selama satu bulan sesudah ditenggelamkan. Pengamatan jenis perifiton dilakukan di Laboratorium Biomikro I dengan menggunakan buku identifikasi plankton laut karya Yamaji (1976). Analisis kepadatan dilakukan berdasarkan jumlah individu percentimeter persegi (APHA, 1989). Analisis Keanekaragaman ditentukan berdasarkan Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener, keseragaman populasi ditentukan berdasarkan Indeks Keseragaman dan dominansi spesies berdasarkan Indeks Dominansi Simpson. Kondisi ekologis beserta perubahannya serta adaptasi individu dalam menghadapi tekan lingkungan yang berhubungan dengan tingkat kedewasaan digambarkan melalui metoda Suksesi Frontier (1985). Perifiton yang ditemukan pada bambu kasar dan bambu licin terdiri atas empat kelas yaitu kelas Bacillariophyceae (27 spesies), Chrysophyceae (10 spesies), Chlorophyceae (1 spesies) dan Cyanophyceae (1 spesies); sedangkan pada bambu licin terdiri atas tiga kelas yaitu kelas Bacillariophyceae (20 spesies), Chrysophyceae (11 spesies), dan Chlorophyceae (1 spesies). Pada ban mobil bekas A ditemukan empat kelas perifiton yaitu kelas Bacillariophyceae (10 spesies), Chrysophyceae (8 spesies), Chlorophyceae (1 spesies) dan Cyanophyceae (1 spesies) sedangkan pada ban mobil bekas B terdiri atas tiga kelas yaitu kelas Bacillariophyceae (11 spesies), Chrysophyceae (7 spesies), dan Chlorophyceae (1 spesies). Persentase kepadatan dan jumlah kepadatan total perifiton dari kelas Bacillariophyceae lebih tinggi dibandingkan dengan keJas lain. Selama empat kali pengamatan diperoleh kepadatan total perifiton pada bambu kasar 226,000 individu/cm2 ; sedangkan pada bambu licin 134,669 individu/cm2 . Pada ban mobil bekas A diperoleh total kepadatan perifiton sebesar 56,667 individu/cm2 dan pada ban mobil bekas B sebesar 82,667 individu/cm2 . Organisme perifiton dominan yang ditemukan pada bambu kasar selama empat kali pengamatan berturut-turut adalah Nitzschia seriata, Nitzschia delicatissima, Melosira borrei, dan Pelagothrix clevei. Pada bambu licin terdiri atas Thallassiosira subtilis, Nitzschia delicatissima, Rhyzosolenia delicatula, dan Halosphaera viridis.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKomposisi dan Kelimpahan Perifiton pada Terumbu Karang Buatan Bambu dan Ban Mobil Bekas di Perairan Tarahan, Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten.id
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record