Show simple item record

dc.contributor.authorSuryaningrum, Ririen
dc.date.accessioned2010-05-08T16:04:37Z
dc.date.available2010-05-08T16:04:37Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/16689
dc.description.abstractKeong maean (Babylonia spirata L.) adalah gastropoc1a yang potensiallmtuk dikembangkan. Eksploitasi besar-besaran terhadap keong ini menimbulkan kekhawatiran timbulnya kepunahan. Salah satu usaha untuk meneegah kepunahan adalah dengan buc1idaya yang memerlukan infomlasiillengenai biologi reproc1uksi. Sebagai langkah awal diperlukan penelitian mengenai gonad, siklus reproduksi dan perkembangan gonad. Penelitian ini bertujuan melihat perkembangan gonad keong maean yang hidup seear'a alami dan di laboratorium dengan pendekatan analisis histologi selia agar dapat diketahui karakteristik gonad yang matang. Penelitian dilaksanakan dari bulan September hingga bulan November 2000 di Teluk Pelabuhan Ratu dan Balai Penelitian dan Pengembangan Blldidaya Pantai, Bojonegara Serang. Data yang diambil berllpa panjang eangkang, berat total tllbuh dan berat gonadnya. Analisa data dilakllkan untuk mengetahui nilai IKG serta dilakukan uji statistil, nonparametrik terhadap panjang eangkang dan IKG. Untuk mengetahui kematangan gonad, tahap perkembangan gonad dan siklus reproduksi keong maean dilakukan pengamatan terhadap preparat histologi gonad. Contoh keong maean berjwnlah 60 ekor yang terdiri atas 30 ekor jantan dan 30 ekor betina. Kisaran panjang eangkang 29,0-47,3 mm dengan kisaran berat tubuh 5,9123,32 g dan kisaran berat gonadnya 0,27-3,16 g. Pengamatan histologi terhadap gonad menunjukkan bahwa keong maean jantan dari alam belum memperlihatkan fase kematangan gonad, sedangkan fase matang gonad pada keong maean jantan yang dipelihara di laboratorium teljadi pada selang tlkuran panjang eangkang 36,47-38,33 lilin. Pada keong maean betina dari alam kematangan gonad dieapai pada selang ukuran panjang eangkang lebih besar yaitu 38,26-41,28 nun dan pada keong maean betina yang dipelihara di laboratorium ukuran panjang eangkang lebih besal' daripadajantan yaitu 38,04-40,20 mm sudah memperlihatkan fase matang gonad. IKG maksi.mal keong maean jantan dari alam pada selang ukuran panjang eangkang 41,44-44,54 mm danpada betina 41,29-44,31mm. Pada pengamatan laboratoriwn IKG maksi.mal keong maeanjantan pada selang ukuran panjang cangkang 40,3-42,16 lilin dan keong betinanya 38,04-40,20 mm. IKG pada keong yang dipelihara di laboratorium mencapai maksimal pada panjang cangkang yang lebih keeil daripada betina. Siklus kematar1gan berdasarkan nilai IKG pada keongjantan diduga .berlangswlg setelah minggu ketiga (l Oklobel' 2000) demildan juga pada keong betina. Uji statistik nonparametrik wltuk membuktikan bahwa keong uji berasal dari populasi yang sama, IKG pada kedua lokasi pengamatan berbeda nyata, dan kondisi antara laboratoriwn dengan alam berbeda nyata. Pemeliharaan pada laboratoriwn menyebabkan keong maean cepat berkembang dan lebih cepat meneapai matang gonad dibandingkan dengan keong yang hidup di alamoid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleStudi Biologi Reproduksi : Perkembangan Gonad Keong Macan (Babylonia spirala 1.) Melalui Pendekatan Analisis Histologiid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record