Rancang Bangun Model Kiner:ja Bisnis UMKM Berbasis Komunitas melalui Modal Intelektual dan Ekosistem Kewirausahaan
Date
2025Author
Anggraini, Raden Isma
Ma'arif, Mohamad Syamsul
Sukmawati, Anggraini
Asikin, Zenal
Metadata
Show full item recordAbstract
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berbasis komunitas berperan sentral dalam mendukung ekonomi lokal, meningkatkan ketahanan sosial, serta memperkuat inklusi sosial ekonomi di daerah. Meskipun demikian, UMKM berbasis komunitas masih menghadapi tantangan seperti rendahnya produktivitas, keterbatasan inovasi, lemahnya akses pembiayaan, minimnya teknologi adopsi, dan kurangnya kapasitas manajerial. Pengelolaan modal intelektual yang mencakup modal manusia, modal relasional dan modal struktural pada UMKM berbasis komunitas belum optimal. Di sisi lain, ekosistem kewirausahaan sebagai lingkungan pendukung tumbuh kembangnya UMKM masih terfragmentasi dan belum secara menyeluruh responsif terhadap kebutuhan UMKM berbasis komunitas. Diperlukan pendekatan yang mengintregrasikan modal intelektual dan ekosistem kewirausahaan untuk meningkatkan kinerja bisnis UMKM berbasis komunitas secara berkelanjutan.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab lima tujuan utama, yaitu: (1) mengidentifikasi kondisi eksisting modal intelektual dan ekosistem kewirausahaan pada UMKM berbasis komunitas, (2) menganalisis faktor dan aktor yang berperan dalam meningkatkan kinerja UMKM berbasis komunitas, (3) merancang model kinerja bisnis berbasis komunitas melalui modal intelektual dan ekosistem kewirausahaan, (4) merumuskan strategi implementasi peningkatan kinerja UMKM berbasis komunitas, dan (5) merumuskan skenario implementasi peningkatan kinerja UMKM berbasis komunitas. Penelitian ini menggunakan metode mixed-method dengan dukungan analisis sistem. Objek penelitian adalah empat klaster UMKM berbasis komunitas, yaitu komunitas perempuan, komunitas masyarakat adat, kelompok tani hutan, dan kelompok perajin tahu tempe. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, observasi lapangan, indepth interview (wawancara mendalam), dan survei terhadap para responden. Responden penelitian terdiri atas responden pelaku UMKM berbasis komunitas dan responden pakar yang merepresentasikan para aktor (stakeholder) yang berperan dalam peningkatan kinerja bisnis UMKM berbasis komunitas. Data diolah dan dianalisis dengan pendekatan mixed method (kualitatif dan kuantitatif) dengan menggunakan analisis deskriptif, analisis MICMAC dan MACTOR, soft system methodology (SSM), analisis fuzzy AHP, dan pendekatan scenario planning dengan teknik TAIDA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi eksisting modal intelektual pada UMKM berbasis komunitas sangat beragam antar klaster. Pada klaster komunitas perempuan, aspek modal manusia dan modal relasional tergolong kuat dengan dukungan pelatihan dan teknologi, namun menghadapi hambatan pada aspek pembiayaan. Klaster komunitas masyarakat adat memiliki kekuatan dalam nilai budaya dan loyalitas komunitas, namun masih lemah pada sistem informasi dan adopsi teknologi. Klaster kelompok tani hutan memiliki kompetensi tinggi pada bidang agroforestri dan praktik berkelanjutan, namun masih rendah pada
v
aspek manajerial. Sementara itu, klaster kelompok perajin tahu tempe unggul dalam keterampilan teknis dan jaringan produksi, namun belum terintegrasi dalam sistem inovasi yang lebih luas. Ekosistem kewirausahaan pada keempat klaster memperlihatkan pola yang kontras, beberapa komunitas memiliki dukungan regulasi dan kemitraan yang cukup baik, sementara komunitas lainnya masih sangat tergantung pada lembaga adat atau koperasi, serta menghadapi hambatan dalam akses pasar dan teknologi digital.
Analisis MICMAC menemukan tiga faktor (variabel) kunci yang memiliki pengaruh besar dalam meningkatkan kinerja bisnis UMKM berbasis komunitas yaitu kepemimpinan lokal sebagai variabel penggerak (driving variables), serta kompetensi SDM lokal dan kolaborasi multi pihak sebagai variabel penghubung strategis (linkage variables). Ketiganya merupakan faktor kunci yang saling berinteraksi secara sistemik. Hasil analisis MACTOR menunjukkan bahwa Kementerian UMKM, Pemerintah Daerah, perguruan tinggi, dan perusahaan teknologi merupakan aktor-aktor kunci dengan pengaruh dan konvergensi tertinggi dalam berkontribusi terhadap peningkatan kinerja bisnis UMKM berbasis komunitas.
Rancangan model kinerja bisnis UMKM berbasis komunitas menempatkan pelaku UMKM berbasis komunitas sebagai pusat transformasi yang didukung oleh integrasi modal intelektual dan ekosistem kewirausahaan. Model ini meliputi delapan langkah utama: peningkatan kompetensi SDM, penguatan ekosistem digital dan kemitraan strategis, pengembangan infrastruktur pendukung, reformasi kebijakan dan pembiayaan, penguatan inovasi berbasis budaya lokal, kolaborasi dan penguatan komunitas, optimalisasi e-commerce dan promosi lokal, serta monitoring dan evaluasi model.
Perumusan strategi implementasi kinerja bisnis UMKM berbasis komunitas menempatkan strategi “pemberdayaan kader lokal sebagai agen penggerak inovasi” dan “pemanfaatan platform digital dalam operasional dan pemasaran” untuk menngkatan kinerja bisnis UMKM berbasis komunitas. Aspek kolaborasi multi pihak dan kompetensi SDM lokal menjadi penentu utama bagi keberhasilan pelaksanaan kedua strategi tersebut. Skenario implementasi dirancang dengan menggunakan pendekatan tracking, analysing, imaging, deciding, acting (TAIDA), yang menghasilkan empat skenario masa depan. Arahan strategis yang ideal yaitu "UMKM Mandiri dan Inovatif" menggambarkan bahwa pelaku UMKM berbasis komunitas telah mampu memaksimalkan potensi modal intelektual dan terintegrasi dalam ekosistem kewirausahaan yang kolaboratif dan adaptif. Dalam skenario ini, UMKM berkembang dalam aspek skala usaha, daya saing, keberlanjutan, dan kontribusi terhadap pembangunan daerah. Implikasi penelitian ini bersifat teoritis dan praktis. Secara teoritis, penelitian ini memperluas pendekatan modal intelektual dan ekosistem kewirausahaan dalam konteks komunitas, serta menawarkan model kinerja berbasis integrasi keduanya. Secara praktis, penelitian ini memberikan arahan kebijakan dan strategi bagi pemerintah, akademisi, pelaku usaha, lembaga keuangan, lembaga non pemerintah dan perusahaan teknologi dalam merancang intervensi yang berdasarkan pada kekuatan lokal dan kolaborasi multi pihak.
Collections
- DT - Business [368]
