Blood Cholesterol and Glucose Levels in High-Fat Diet Induced Mice Treated with Lactic Acid Bacteria

Abstract

Consumption of a high-fat diet can elevate blood cholesterol and glucose levels, increasing the risk of obesity and metabolic diseases. This study investigated the potential of Lactobacillus plantarum and Lactobacillus paracasei isolated from Dadih in mitigating these effects. Forty male ddY mice were randomly assigned to five groups: (1) control group, (2) high-fat diet (HFD) group, (3) HFD + orlistat group, (4) HFD + L.plantarum group, and a (5) HFD + L. paracasei group for 8 weeks. Blood cholesterol and glucose levels were measured at weeks 0, 4, and 8 using a spectrophotometer. By week 8, mice in the HFD group exhibited hypercholesterolemia and hyperglycemia. Treatment with L. plantarum, L. paracasei, and orlistat effectively prevented the rise in cholesterol levels (P > 0.05). However, fasting blood glucose remained significantly elevated in all groups except the control (P < 0.05). This suggest that L. plantarum and L. paracasei may help prevent hypercholesterolemia but are ineffective in preventing hyperglycemia, indicating their potential as natural agents for managing hypercholesterolemia induced by a high-fat diet.

Konsumsi diet tinggi lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol dan glukosa darah, sehingga meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolik. Penelitian ini mengevaluasi potensi Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus paracasei yang diisolasi dari Dadih dalam mengurangi efek tersebut. Empat puluh ekor mencit jantan stock ddY dibagi secara acak menjadi lima kelompok: (1) kelompok kontrol, (2) kelompok diet tinggi lemak (HFD), (3) kelompok HFD + orlistat, (4) kelompok HFD + L. plantarum, dan (5) kelompok HFD + L. paracasei, selama 8 minggu. Kadar kolesterol dan glukosa darah diukur pada minggu ke-0, 4, dan 8 menggunakan spektrofotometer. Pada minggu ke-8, mencit kelompok HFD menunjukkan hiperkolesterolemia dan hiperglikemia. Perlakuan dengan L. plantarum, L. paracasei, atau orlistat secara efektif mencegah peningkatan kadar kolesterol (P > 0,05). Namun, kadar glukosa darah puasa tetap meningkat secara signifikan pada semua kelompok kecuali kontrol (P < 0,05). Temuan ini menunjukkan bahwa L. plantarum dan L. paracasei dapat membantu mencegah hiperkolesterolemia, tetapi tidak efektif dalam mencegah hiperglikemia, sehingga berpotensi digunakan sebagai agen alami untuk mengelola hiperkolesterolemia yang diinduksi oleh diet tinggi lemak.