Hubungan Kekerabatan dan Produksi Aksesi Sagu (Metroxylon spp.) di Kabupateu Lingga dan Kabupaten Kepulauan Mentawai
Abstract
Penelitian bertujuan menganalisis hubungan kekerabatan genetik dan
produksi aksesi sagu (Metroxylon spp.) di Kabupaten Lingga (Kepulauan Riau) dan
Kabupaten Kepulauan Mentawai (Sumatera Barat). Sagu dipilih sebagai sumber
karbohidrat alternatif berpotensi tinggi dengan produktivitas pati kering mencapai
20–40 ton/hektar/tahun. Metode penelitian meliputi pengambilan sampel di 6 desa
per kabupaten, pengukuran karakter morfologi batang (tinggi, diameter), produksi
pati kering, serta analisis genetik menggunakan penanda RAPD (Random
Amplified Polymorphic DNA). Hasil menunjukkan rata-rata produksi pati kering di
Kepulauan Mentawai lebih tinggi (313 kg/batang) dibanding Lingga (203
kg/batang), dengan aksesi Ukra (Mentawai) sebagai penghasil tertinggi (544,4
kg/batang). Analisis korelasi morfologi-produksi menunjukkan hubungan positif
antara tinggi batang dan produksi di kedua lokasi (koefisien korelasi: 0,51 di
Lingga; 0,77 di Mentawai). Analisis RAPD mengungkap keragaman genetik tinggi
dalam kabupaten (koefisien kemiripan 63–91%), tetapi kekerabatan antar
kabupaten rendah (koefisien 61%). Kesimpulan penelitian mengkonfirmasi
hipotesis adanya perbedaan keragaman genetik dan korelasi morfologi-produksi,
sekaligus merekomendasikan aksesi Ukra untuk pengembangan benih unggul.
Penelitian ini mendukung pemanfaatan sagu sebagai solusi ketahanan pangan
berbasis sumber daya lokal.
Collections
- MT - Agriculture [3987]
