| dc.description.abstract | Menurunnya jumlah petani muda dan pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menghadirkan tantangan sekaligus peluang bagi pembangunan pertanian berkelanjutan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kompetensi komunikasi digital dan pemanfaatan TIK dalam meningkatkan kinerja petani milenial. Pendekatan kuantitatif dengan paradigma pasca-positivistik dan metode survei yang diperkuat dengan data kualitatif digunakan. Penelitian dilakukan di Kabupaten Bogor, melibatkan 345 petani milenial berusia 19-39 tahun yang berpartisipasi dalam program Petani Milenial dan YESS serta memanfaatkan teknologi digital dalam usaha mereka. Data dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, dan diskusi kelompok terfokus (FGD), serta dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan inferensial dengan metode PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan TIK oleh petani milenial relatif tinggi dalam aspek komunikasi dan pencarian informasi, tetapi masih rendah dalam aspek manajerial dan pemasaran. Faktor lingkungan, intensitas interaksi digital, dan media digital berpengaruh signifikan terhadap pemanfaatan TIK, sedangkan faktor pesan tidak signifikan. Kompetensi komunikasi digital terbukti menjadi faktor penting dalam memperkuat efektivitas pemanfaatan TIK. Pemanfaatan TIK secara signifikan meningkatkan kinerja petani milenial dalam tiga aspek utama: produktivitas, kontekstual, dan adaptif. Strategi yang dirumuskan berdasarkan hasil IPMA meliputi peningkatan pemanfaatan TIK sebagai prioritas strategis, penguatan kompetensi komunikasi digital, dukungan media dan lingkungan, serta percepatan pengalaman dan intensitas interaksi digital. Temuan ini berkontribusi pada pengembangan strategi efektif untuk memberdayakan petani milenial dan mentransformasi sektor pertanian di era digital. | |
