| dc.description.abstract | Potensi hutan mangrove di Indonesia semakin meRumn. Menurunnya potensi hutan mangrove ini dapal diatasi melalui upaya rehabilitasi yaitu dengan cara penanaman kemhali. Keberhasilan penanaman kembali tergantung kepada ketersediaan benih. Benih tidak tersedia setiap saat dibutuhkan sehingga perlu dilakukan penyimpanan yang akan berguoa uotuk mempennudah distribusinya. Masalah yang timbul adalah karena lancang (Bruguiera gymnorrhiza) merupakan jenis rekalsitran sehingga penyimpanan terhadap propagul jenis ini cukup susah sebab propagul cenderung mudah untuk berakar (pada kadar air tertentu yang relatif tinggi) dan propagul akan mati atau viabilitasnya menurun dengan cepat (bila kadar air rendah). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media simpan, ruang simpan dan lama penyimpanan terhadap viabilitas propagul B. gymnorrhiza. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Balai Teknologi Perbenihan Kehutanan dan Perkebunan, Ciheuleut - Bogor selama empat bulan yaitu mulai akhir bulan Agustus 2001 sampai dengan bulan Desember 2001. Prosedur kerja penelitian ini terdiri dari tahap persiapan (wadah simpan, ruang simpan, media simpan dan media perkecambahan), pengunduhan propagul, seleksi propagul, penyimpanan propagul, penyemaian, pemeliharaan dan pengambilan data. Adapun data yang diambil adalah persentase berakar (PB) propagul selama periode simp::..n, kadar air (KA), daya berkecambah (DB), nilai perkecambahan (NP), kecepatan tumbuh (KT) dan nisbah pucuk akar (NPA) semai B. gymnorrhiza. Disamping itu sebagai data penunjang juga diukur kadar air media simpan, berat 1000 propagul serta panjang ratarata dan diameter rata-rata hipokotil. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) faktorial 5 x 2 x 2 dengan 3 kali ulangan. Adapun perincian faktor-faktomya adalah sebagai berikut: Faktor A (lama penyimpanan) terdiri dari AO (0 minggu), Al (l minggu), A2 (2 minggu), A3 (3 minggu) dan A4 (4 minggu); Faktor B (ruang simpan) terdiri dari BI (ruang pendingin : suhu 18°C - 20°C) dan B2 (ruang kamar : suhu 26°C - 28°C); Faktor C (media simpan) terdiri dari CI (serbuk gergaji : KA awal = 10,95%) dan C2 (sabut kelapa : KA awal = 70,23%). Daya berkecambah propagul B. gymnorrhiza tanpa penyimpanan mencapai 100010 dan cenderung semakin menurun dengan semakin lamanya waktu simpan propagul. Pada akhir periode simpan empat minggu, DB propagul telah menjadi 95%, yang berarti telah terjadi penurunan DB sebesar 5%. Nilai ini menunjukkan bahwa penurunan DB propagul B. gymnorrhiza sangat lambat. Ruang pendingin lebih mampu mempertahankan viabilitas propagul dibandingkan dengan ruang kamar. Demikian juga halnya dengan sabut ke\apa, lebih mampu mempertahankan viabilitas propagul dibandingkan dengan serbuk gergaji. Meskipun ruang pendingin dan media sabut kelapa mempunyai kemampuan lebih tinggi dalam mempertahankan viabilitas propagul dibandingkan ruang kamar dan serbuk gergaji, namun kombinasi antara ruang pendingin dengan sabut kelapa mampu mempertahankan viabilitas propagul hanya sampai 4 minggu penyimpanan, pada akhir penyimpanan 4 minggu propagul menunjukkan tanda-tanda kemuneulan akar walaupun belum meneapai panjang 5 em. Perlakuan penyimpanan yang terbaik untuk mempertahankan viabilitas propagul B. gymnorrhiza adalah penyimpanan dalam media serbuk gergaji di ruang pendingin. Dengan perlakuan tersebut, viabilitas propagul B. gymnorrhiza dapat terjaga dengan baik selama periode simpan lebih dari empat minggu. Disamping ilU, dengan perlakuan tersebut kemuneulan akar pada propagul selama periode simpan dapat dihambat sehingga tidak menimbulkan masalah baru dalam penanamannya. | id |
