Pengaruh Tingkat Air Tersedia dan Tingkat Pemberian Pupuk Kalium terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merril)
Abstract
masa tanam pertama tanaman tertinggi adalah kombinasi perlakuan A3P3., A2P5 dan A1P3. Pada masa tanam kedua adalah A3P3, A2P3 dan A1P4. Jumlah air tersedia rendah pada awal tanam menyebabkan perkecambahan terhambat, sehingga pertumbuhan tanaman terlambat. Hal ini menyebabkan tanaman. pada perlakuan Al lebih rendah daripada pada kondisi air tersedia cukup.
Pertambahan berat kering tanaman pada kedua masa tanam meningkat tidak sesua dengan tingkat pemberian pupuk. Pada kondisi air tersedia rendah, jumlah pupuk yang diserap tanaman lebih banyak. Pada kondisi air tersedia rendah jumlah cabang akar merurun sehingga kemampuan menyerap hara menurun. Penambahan pupuk pada kondisi air tersedia rendah dapat meningkatkan berat kering tanaman sehingga pengaruh yang merugikan akibat air tersedia rendah dapat diperkecil. Berat kering tertinggi pada setiap fase pengamatan adalah perlakuan 90% air tersedia.
Luas daun tertinggi adalah pada perlakuan air tersedia 90%. Luas daun pada saat fase berbunga lebih tinggi dari pada fase pengisian polong. Pada saat fase pengisian polong daun bagian bawah mulai rontok. Luas daun pada masa tanam pertama fase berbunga lebih tinggi dari pada masa tanam kedua. Pada fase pengisian polong, luas daun lebih tinggi pada masa tanam kedua. Perbedaan musim tanam menyebabkan perbedaan luas dan warna daun.
Interaksi perlakuan air tersedia dan pupuk tidak berbeda nyata terhadap produksi dan jumlah polong isi pada kedua masa tanam, karena defisit air dapat meningkatkan hasil apabila irigasi yang diterapkan dapat menghambat pertumbuhan selama periode produksi. Produksi kedelai pada masa tanam kedua lebih rendah karena jumlah radiasi yang diterima permukaan lebih sedikit. Radiasi menurun, maka produk fotosintesis menurun. Produksi polong kedelai tergantung produk fotosintesis, sehingga produksi kedelai lebih rendah pada masa tanam kedua.
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah pengaruh air tersedia lebih berperan dalam pertambahan tinggi tanaman, berat kering tanaman, luas daun dan produksi. Hal ini ditunjukkan oleh pengaruh yang berbeda nyata pada perlakuan air tersedia.
Hasil tertinggi pada tiap pengamatan adalah perlakuan 90% air tersedia. Dosis 200 kg KCl/ha terjadi gejala konsumsi berlebih pada perlakuan A3, kecuali pada berat kering tanaman fase pengisian polong pada masa tanam kedua. Pada perlakuan A2 dan Al penambahan pupuk 200 kg KCl/ha masih dapat meningkatkan hasil. Jumlah pupuk yang diperlukan untuk meningkatkan hasil pada kondisi air tersedia rendah lebih banyak.
Lokasi penelitian sangat mempengaruhi hasil penelitian. Penetapan kadar air tersedia dapat diterapkan dengan lebih tepat pada lokasi yang mempunyai perbedaan musim penghujan dan kemarau yang jelas, serta ditunjang. oleh irigasi yang teratur.
