IKLIM MIKRO PADI SAWAH DALAM KAITANNYA DENGAN KONSENTRASI METANA (CH4)
Abstract
Isu pemanasan global merupakan permasalahan dunia dewasa ini. Hal ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya emisi gas rumah kaca. Di antara gas-gas tersebut adalah metana (CH4) yang walaupun konsentrasi di atmosfer hanya sekitar 1.7 ppmv tetapi memiliki potensi pemanasan global dua puluh lima kali karbon dioksida (CO2) yang konsentrasinya melampaui 350 ppmv. Diperkirakan 25% dari gas metana yang berada di atmosfer dihasilkan dari budi daya padi sawah yang mengalami penggenangan sehingga dekomposisi bahan organik terjadi secara anaerobik.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara stabilitas atmosfer dan aerodinamik permukaan pada pertanaman padi sawah dengan konsentrasi metana.
Penelitian dilakukan di sawah percobaan Babakan Darmaga (06°30" LS, 106°45" BT, 250 mdpl), pada bulan Mei-Agustus 1994. Jenis tanah pada lokasi penelitian adalah latosol, bertekstur liat dengan drainase baik. Anemometer pada empat ket-inggian, psikrometer pada dua ketinggian dan termometer tanah pada enam kedala-man. Data kecepatan angin, suhu dan kelembaban udara diukur setiap dua jam dari pukul 04.00-20.00 WIB. Data suhu tanah dan konsentrasi gas metana diukur setiap dini, pagi, siang dan malam hari yaitu pukul 04.00, 08.00, 13.00 dan 20.00 WIB. Data pH dan Eh tanah diukur satu kali setiap hari.
Stabilitas atmosfer ditunjukkan dengan nilai bilangan Richardson (R₁). Sifat aerodi-namik permukaan ditunjukkan oleh nilai kecepatan angin (V), kecepatan gesek (U*) dan koefisien transfer momentum (Km). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tanah, tinggi genangan, suhu tanah, nilai pH dan Eh tanah mendukung terjadinya dekomposisi anaerob. Suhu udara bertambah dari dini sampai siang hari, kemudian berkurang menjelang malam hari. Kelembaban udara berkurang dari dini sampai siang hari, kemudian bertambah menjelang malam hari. Nilai nisbah Bowen (B) umumnya berkurang dari dini sampai siang hari, kemudian bertambah menjelang malam hari. Atmosfer dalam keadaan stabil hanya terjadi pada dini hari. Pada keadaan atmosfer stabil, gangguan aerodinamik permukaan kecil dan konsentrasi metana yang terukur relatif tinggi.
