Show simple item record

dc.contributor.authorArief, Agung
dc.date.accessioned2010-05-08T07:31:04Z
dc.date.available2010-05-08T07:31:04Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/16370
dc.description.abstractDamar selama ini telah banyak mcnarik perhatian para peneliti baik dari dalam maupun luar negen. Banyak penelitian-penelitian mcngcnai kebun (repong) damar di Krui. Lampung dan kontribusinya terhadap lingkungan dan terhadap k.ehidupan sosial ekonotni petani sekitamya. Sampai saat ini basil yang didapat dari penelitian-penelitian tcrsebut menyimpulkan bahwa kebun damar yang ada di Krui, Lampung memberikan manfaat yang positif bagi ekonomi masyarakat sekitar hutan dan juga bagi lingkungan. Baturaja, Sumatera Selatan adalah satu-satunya daerah pengbasil damar sclain Lampung yang masih cukup produktif. Diperlcirakan produksi damar dati daerah ini mencapai 2000 ton pertahun (De Foresta dan Michon, 20(0). Pada kenyataannya, hampir sebagian besar masyarakat petani di Desa Lubuk Baru ini sudah tidak tertarik lagi untuk menjalani usaha ini, bahb.n ada yang telah mengkonversi laban terscbut menjadi kebun jeruk atau (ainnya. Telah teljadi perubahan dalam penggunaan Ishan dati damar menjadi jenis tanaman lain oleh kareoa sesuatu a1asan tertentu. Apa yang membuat pctani-petani tersebut berpikir untuk meninggalkan usaha damar yang sejarahnya di daerah tersebut scntpat menjadi komoditas unggulan yang dapat menghidupi keluarga merck&, apakah ada perbedaan yang sangat signifikan antara kondisi dahulu dengan kondisi sekarang. spa yang. membuat jenis baru tersebut menjadi lebih istimewa dibandingkan dengan jenis damar. Tujuan dad penelitian ini adaIah untuk menjelaskan mengapa petani-petani di Desa Lubuk Baru, Kabupaten Sosoh Buay Rayap, ~ Kabupaten Ogan Komering Ulu, Propinsi Sumatera SeIatan ini melakukan konversi terhadap kebun damamya. Penelitian ini dilakukan sclama 1 bulan, dimulai dari tanggal I september 2002 sampai tangaa1 30 September 2002. Pengwnpulan data dilakukan dengan cam otiservasi lapangan, wawancara. dan studi literatur. Pengambilan contoh. dilalrukan secara sensus pada 30 petani damar di desa tersebut. Responden dibagi menjadi tiga kategori yaitu : 1) petani yang sudah mengkonversi seluruh kebun damamya ; 2) pctani. yang mc:ngkonversi sebagian kebun damamya ; 3) Petani yang tetap mempertahanbn k.ebun damamya. Data diolah daIam bc:ntuk. tabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Menurut sejarahnya kebun damar di daezah Sumatera Bagian Selatan (SUMBAGSEL) ini telah dibangun sebelum pertengahan abed XX (De Foresta dan Michon. 20(0). Produksi getah di daerah ini dalam 5 tabun terakhir ini mengalami penunutan yang cukup besar. Sebanyak 83,33% petani mcmperoleh kcbun damamya dati warisan tunm temurun keluarga, ada juga yang memperoleh dengan cara membeli yaitu scbanyak 10 % petani, selain itu juga sebanyak 6,67% petani menjadi bmuh di kebun orang lain. Sejwnlah 36.67 % petani memiliki kebun damar dengan luas kurang dati \oS ha. Petani dengan luas kebun damar IA • I ha ada sebanyak 20 0;". Sedangkan 43.33 % petani rata·rata mempunyai k.ebun damar seluas lebih dati 1 ha. Untuk lolcasi kebun damar, rata~rata petani (63.33 %) menempuh peljalanan ke lokasi mencapai 30 menit • I jam lebih. Sedangkan 36,67 % petani damar menempuh lokasi selama < 30 menit Sistem pengelolaan damar yang dilakukan ada dua cara, yaitu I) Sistem pengelolaan mandiri. Pengelolaan kebun yang tidak menggunakan tenaga bantuan dari orang lain. 2) Sistem ParoanlBagi basil. Biasanya cara ini dilakukan 0100 petani: yang memiliki banyak lahan garapan. Untuk kegiatan penyadapan getah, sebanyak 67,76% petani sekitar melakukannya I bulan sekali, namun ada juga yang menyadap 40 hari sekali yaitu sebanyak 23,33 % petani. OJ kebun damamya, petani juga menanam jenis lain seisin damar antara lain adalah tanaman buah seperti duku, durian, cempedak, dll. pada taboo 1998 chain saw untuk pertama kalinya masuk kc desa ini dan pada waktu itu juga harga kayu damar cukup tinggi (±Rp. 4OOJ)(N)/ml ). Kondisi ini membuat pctani mclakukan penebangan besar· besaran. Setelah menebang kayu damamya petani tidak melakukan pcnanaman kembali damar di kebunnya, justru petani cenderung mengganti dcngan jcnis tanaman lain. Hingga saat ini petani damar di daerah ini tcrbagi menjadi tiga golongan betdasarlcan status pcngelolaan damar. yaitu :1) petani A (mcngkonversi se1uruh kcbun); 2) Petani B( Masih menglronversi sebagian); 3) Petani C (tidak mcngkonversi). Faktor·faktor yang mempengaruhi petard meninggalkanlmempertahankan usaha damarnya adaIah sebagai berilrut : I) Tingkat Keamanan. Tingkat pencurian yang dialami oleh petani A dan B lebih tinggi daripada petani C. Kondisi ini berhubungan dengan lokasi kebun yang berbcda pads kctiga kategori petani ini. Petani A dan B kebunnya berlolcasi Icbihjauh daripada petani C. Petani A dan B harns menempuh jarak. > 1 jam untuk sampai kc kebunnya scdrutgkan petani C ndIHata hanya beljarak < ~ jam. Lokasi memiliki hubungan positif dengan tingkat kcamanan. 2) Pendapatan Rumah Tangga. Dampak dari penurunan gctah ini adalah penwunan tcrhadap jumlah pendapatan rumah tangga petani yang mencapai hingga 50 % dari biasanya. Dad basil pengolahan data didapatkan bahwa pendapatan petani A dan B (Rp.I.649.454,-1th dan Rp.2.035.273,·/th) lebih keeil daripada petani C (Rp. 4.512.125,·Ith). Perbedaan ini didukung oleh faktorf~ or: a) Produktifitas kcbun damar. Petani A dan B rata-rata produksi 482,2 kgIhaIth dan 748,8 kgIhaIth. Scdangkan petani C sebesar 1038 kgIhaIth. b) Luas Total Laban Garapan. TotaJluas laban garapan yang dimilikildikelola oleh petani A dan B rata·rata seluas 2 ha dan 3 ha sedangkan petani C memiliki laban garapan seluas 4 ha. Total laban garapan ini rnempcngaruhi total pendapatan bersih petani. c) Jumlah Mata Pencaharian. Pctani C mcmiliki lcbih banyak mata pencaharian sampingan (4) daripada petani A dan B yang masing·masing 3 dan 4 mata pencaharian sampingan. 3) Waktu Panco Pertama dan Kemudahan Mendapatkan Bibit. Petani sekitar mulai menyadap pads saat damar berumur 30 tabun. Lamanya waktu untuk mcndapatkan hasilnya adaIah salah satu kcndala yang dihadapi petanj baik itu petani A dan B maupun Petani C. OJ samping itu juga saat ini bibit damar sedang mcngalami kelangkaan baik bibit alam maupun bibit buatan. Bagi petani A dan B dengan segala kondisi yang dihadapinya (faktor 1 dan 2) faktor ini lebih terasa dan lebih mempcngarubi mereka untuk meninggalkannya. Sedangkan bagi petani C masalah waktu belum mempengaruhi dikarenakan kondisi yang dihadapi sekarang masih lebih balk dari petani yang sudah meninggalkan. Dati petani-petani damar yang ada ini, sebanyak 53,33 % sudah mulai mcngkonversi kebun damamya. Dari jumlah tersebut sebanyak 87,5% petani damar memilih jeruk untuk dibudidayakan. Adapun faktorfaktor yang menyebabkan petani cenderung memilih jeruk daripada damar adaJah sebagai berikut : I )Ke«patan Menghasilkan. Jeruk mulai berbuah pada kisaran umur 3-4 tahun sedangkan damar mulai mengeluarkan getabnya ketika berumur 30 tahun. 2) Kemudahan Menjual. Bila komoditas tersebut mudah dijual, tidak repot dan tidak membutuhkan biaya tambahan yang besar maka kemungkinan besar jenis tersebut akan dipilih. Jeruk: pedagang mendatangi petani sedangJcan untuk damar petani barns membawa sendiri getahnya ke tempat pengumpulan getah yangjaraknya cukup jauh dan memerlukan biaya tambahan untuk transportasi. 3) Pendapatan Bcrsih. BerdasaJkan basil pengolahan data rata-rata petani mengeluarkan total uang sebesar Rp. 2 juta /haIth. lumlah tersebut sudah tennasuk untuk pembelian bibit, pupuk dan lain sebagainya sedangkan damar untuk kondisi saat ini hanya mengeluarkan biaya transportasi sebesar Rp. 1,8 juta IhaIth .. Harga jual jeruk lebib murah daripada getah damar. Kisaran harga damar diantara Rp. 3000 sampai Rp. 4000 per-kg, sedangkan jeruk biasanya pedagang memborong jeruk dengan harga per-kg nya Rp. 1000. Untuk getah damar, rata-rata petani mendapatkan penghasilan beniih antara Rp. 3 sampai 4 juta /haith, sedangkan jeruk marnpu memberikan pemasukan sebesar Rp 7 sampai S jutalhalth. Wajar bila petani lebib memilih untuk meninggalkan damar kemudian menanam jeruk. 4) Kemudahan Mendapatkan Bibit. Pada saa1 ini, petani sekitar sedang mengalami kelangkaan bibit damar dimana biasanya mercka mendapatkan bibit dati alam atau dari kerabat di desa tetangga sedangkan untuk mendapatkan bibit jeruk tidaklah sulit, karena banyak sek.aiitersedia dimanapun. Kondisi in! menjadikan petani cenderung mengambil keputusan untuk membudidayakanjeruk daripada damar. Dari hasil penclitian ini dapat disimpulkan bahwa : I) Kondisi kebun damar di desa ini hampir mengaIami kepunahan karena semakin sedikit petani damar yang mempertahankan kebun damamya; 2} Pengelolaan yang dilakukan tidak intensif. 3) Faktor~faktor yang menjadi pertimbangan pc:tani untuk meninggalkan/mempertahankan kebun damamya adalah sebagai berikut : a) Tingkat keamanan. Tingkat keamanan berhubungan dengan lokasi kebun damar itu sendiri. Semakin jauh maka tingkat keamanan semakin rendah dan kemungkinan untuk mcninggalkan akan semakin besar. b) Pendepatan Rumah Tangga. Faktor ini erat kaitannya dcngan produktifitas kebun damar, luas total laban garapan dan jumlah mata pencaharian si petani. c) Waktu Panen Pertama dan Kemudahan Mendapatkan Bibit. Sedangkan faktor~ faktor yang menjadi pertimbangan petani untuk. mengganti damar dengan jeruk adalah : 1) Faktor Waktu Panen Pertama. Semakin cepat menghasilkan maka jenis tersebut kemungkinan besar akan dipilih. 2) Faktor Kemudahan Menjual. Semakin mudah dalam penjualan mw kemungkinan jenis itu dipilih akan semakin besar. 3) Pendapatan. Pendapatan bersih yang didapat dari jeruk lebih besar (Rp.6 ~ 8 jutalhaltb) daripada damar (Rp. 3~ 4 juta/halth). 4} Kemudahan Mendapatbn Bibit. Bibit jeruk sangat mudah didapatkan sedangkan bibit damar sekarang sedang mengaIami kehmgkaan baik bibit alam maupun blbit 00-.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleKonversi Kebun Damar Mata Kucing (Slwreajavanica) (Studi Kasus Pengambilan Keputusan Oleb Petani Di Desa Lubuk Baru, Kecarnatan 8050b Buay Rayap, Baturaja, Kebupaten Ogao Komering Ulu, Propinsi Sumatera Selatan)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record