View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Mathematics and Natural Sciences
      • UT - Geophysics and Meteorology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Mathematics and Natural Sciences
      • UT - Geophysics and Meteorology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Simulasi Potensi Produksi Tiga Varietas Kedelai (Glycine Max. L) di Lima Lokasi Dengan Iklim Berbeda

      Thumbnail
      View/Open
      Fulltext (121.6Mb)
      Date
      1994
      Author
      Indawansani
      Pawitan, Hidayat
      Las, Irsal
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Penelitian ini bertujuan untuk menduga potensi pro-duksi tanaman kedelai dengan model simulasi SOYGRO di lima lokasi dengan ciri iklim yang berbeda, dengan berbagai alternatif waktu tanam dan jarak tanam, sehingga akan didapatkan lahan-lahan untuk tanaman kedelai. dan waktu tanam yang potensial Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-September 1993 di Balittan Bogor dengan lima lokasi sebagai kasus: Banda Aceh (DI Aceh) terletak pada 005°8'LU-95°2'BT, Japura (Riau) terletak pada 003 LS-102°0'BT, Tabing (Sumbar) terletak pada 000°8'LS-100°4'BT, Jatiroto (Jatim) terletak pada 008°1'LS-113°4'BT dan Bau-Bau (Sultra) terletak pada 005°5'LS-122°5'BT, masing-masing lokasi memiliki tipe iklim E2, B1, A, C3 dan D3 menurut klasi-fikasi Oldeman. Pendugaan produktivitas tanaman kedelai menggunakan model pertumbuhan tanaman melalui pendekatan ekofisiologi dan potensi genetik tanaman. Asumsi yang digunakan adalah faktor tanah dan hara tanaman dalam keadaan optimum sehingga potensi produksi hanya ditentukan oleh faktor iklim, lengas tanah dan potensi genetik tana-man, serta kadar air awal waktu tanam sama dengan kapasitas lapang. Perlakuan agronomi yang digunakan, (a). tiga jarak tanam yaitu Jl (20x20 cm), J2 (50x70 cm) dan J3 (70x20) (b) tiga varietas yaitu Willis, Kerinci dan Lokon, dan (c) alternatif waktu tanam 6 harian selama satu tahun (60 alternatif waktu tanam) tanpa irigasi dan pemupukan. Dengan asumsi dan perlakuan agronomis yang digunakan maka masukan model terdiri atas data cuaca harian, data status lengas tanah, data kadar air tanah awal, data manajemen perlakuan dan data koefisien genetik tanaman. Keluaran model yang didapatkan adalah status neraca air dan taraf cekaman kekeringan setiap fase perkembangan tanaman, komponen hasil dari pendugaan potensi produksi, antara lain berupa produksi polong (kg/ha), bobot 100 biji (g), jumlah biji (kg/ha), jumlah biji/polong, ILD maksimum, produksi biomas (kg/ha), brangkasan (kg/ha), Indeks panen, dan produksi (kg/ha). Komponen hasil terbe-sar terdapat pada penggunaan jarak tanam yang rapat. Semakin besar jarak tanam akan menurunkan komponen produk-si. Nilai transpirasi semakin menurun dengan lebarnya jarak tanam dan nilai evaporasi bertambah besar pada jarak tanam lebar, kedua nilai tersebut akan mempengaruhi nilai Evapotranspirasi. Untuk lokasi Banda Aceh, potensi pro-duksi tertinggi dicapai varietas Willis (umur ± 88 hari) sebesar 3,3 ton/h pada saat tanam 25 Desember (6 harian V Desember), diikuti varietas Kerinci dan Lokon. Untuk lokasi Japura, potensi produksi tertinggi dicapai varietas Willis dengan waktu tanam 25 Mei (6 harian V Mei) sebesar 3,3 ton/ha, diikuti varietas Kerinci dan Lokon. Untuk lokasi Tabing, potensi produksi tertinggi dicapai oleh varietas Willis tanggal tanam 1 Juni (6 harian I Juni) sebesar 3,5 ton/ha, diikuti varietas Kerinci dan Lokon. Pada lokasi Jatiroto, potensi produksi tertinggi dicapai varietas Willis pada waktu tanam 7 April (6 harian II April) sebesar 3,4 ton/ha) diikuti varietas Kerinci dan Lokon. Untuk lokasi Bau-Bau, potensi produksi tertinggi dicapai oleh varietas Willis pada waktu tanam 13 Mei (6 harian III Mei) sebesar 3,5 ton/ha, diikuti varietas Kerinci dan Lokon. Besarnya potensi produksi antar lokasi dipengaruhi oleh pola dan awal musim curah hujannya. Pada lokasi dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun potensi produksi lebih dipengaruhi oleh besarnya radiasi surya. Potensi produksi tertinggi tiap lokasi dicapai pada jarak tanam rapat oleh varietas Willis diikuti varietas Kerinci dan Lokon.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/163551
      Collections
      • UT - Geophysics and Meteorology [1717]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository