| dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karakteristik galur-galur kedelai pada berbagai tingkat ketersediaan air tanah dan untuk mengetahui pengaruh tingkat keterse diaan air tanah tersebut terhadap pertumbuhan masing-masing galur.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai September 1993 di rumah kaca bagian fisiologi Balai Penelitian Tanaman Pangan Cimanggu Bogor.
Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok faktorial dengan 4 ulangan yang terdiri dari 2 faktor, yaitu faktor tingkat ketersediaan air tanah yang terbagi atas 100% air tanah tersedia dan 50% air tanah tersedia dan faktor galur yang terdiri dari 8 galur kedelai yaitu galur 3557 var. 1312/317, galur 1082 var. AVRDC 2120, varietas Malabar, varietas Wilis, galur 3682 var. 1312/317, varietas AGS-66, galur 3732 var. 1312/317, dan galur 3735 var. 317/986.
Pada kondisi air tanah 100% pertumbuhan tanaman lebih baik dibandingkan derigan 50%. Hal ini dapat dilihat pada luas daun, berat kering tanaman, dan bobot brangkasan pada saat panen. Transpirasi yang terjadi pada tanaman yang mendapatkan 100% air tanah tersedia lebih besar dibandingkan evaporasinya. Tetapi sebaliknya pada tanaman yang mendapatkan air tanah rendah (50%) evaporasi yang lebih besar. apabila dilihat antara 2 tingkat ketersediaan air tanah, nilai transpirasi lebih besar pada 100% dan nilai evaporasi lebih besar pada 50%.
Dalam pemakaian radiasi galur kedelai pada 100% air tanah tersedia lebih efisien dalam menghasilkan produk bahan kering apabila dibandingkan 50% air tanah tersedia.
Galur kedelai yang berbeda mempunyai kemampuan beradaptasi yang berbeda-beda terhadap kekurangan air. Galur yang beradaptasi tinggi berarti galur tersebut tahan terhadap kondisi kekeringan. Hal ini dilihat dari penurunan produksi yang kecil dengan berkurangnya ketersediaan air tanah.
Galur yang dapat beradaptasi tinggi yaitu galur 3557 var. 1312/317, varietas Malabar, varietas Wilis, Galur 3732 var. 1312/317, dan galur 3735 var. 317/986. Sedangkan galur yang adaptasinya rendah terhadap kekurangan air adalah galur 1082 var, AVRDC 2120, galur 3682 var. 1312/317, dan varietas AGS-66.
Penurunan produksi tersebut akibat adanya kondisi kekeringan dipengaruhi oleh
luas daun, kadar air daun, dan efisiensi penggunaan radiasi, dimana pengaruhnya terha
dap masing-masing galur berbeda. Untuk galur 3557 var. 1312/317 dan varietas
Malabar dipengaruhi oleh efisiensi penggunaan radiasi, varietas Wilis dipengaruhi oleh
kadar air daun, galur 3732 var. 1312/317 dipengaruhi oleh luas daun, kadar air daun, dan efisiensi penggunaan radiasi, dan galur 3735 var. 317/986 dipengaruhi oleh luas daun dan efisiensi penggunaan radiasi.
Pada galur 1082 var. AVRDC 2120 adaptasinya dipengaruhi oleh kadar air daun, galur 3682 var. 1312/317 dipengaruhi oleh efisiensi penggunaan radiasi dan luas daun, dan varietas AGS-66 dipengaruhi oleh kadar air daun. | id |