Karakteristik Distribusi Radiasi di Dalam Kanopi Beberapa Varietas atau Galur Padi Sawah
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai koefisien pemadaman pada beberapa varietas atau galur padi sawah yang memiliki penampilan morfologi berbeda, serta mempelajari kaitan antara koefisien pemadaman dengan produktifitas tanaman.
Hipotesis yang digunakan adalah penampilan morfologi yang berbeda pada berbagai varietas atau galur padi sawah akan mempengaruhi nilai koefisien pemadaman. Varietas atau galur yang memungkinkan radiasi disebar secara merata dalam kanopi tanaman akan mempunyai hasil yang besar.
Rancangan yang digunakan adalah rancangan petak terpisah (Split Plot) dengan tiga ulangan, dimana jarak tanam digunakan sebagai petak utama yaitu 25 cm x 25 cm (J1), 20 cm x 20 cm (12) dan 25 cm X 12.5 cm (J3). Sedangkan varietas atau galur digunakan sebagai anak petak dianta ranya varietas IR 64 (V1), varietas Way Seputih (V2), varietas Dodokan (V3), Galur GH 777 (V4), gatur 8 5565-12g-Sm-14-2 (V5) dan galur B 4754-Kr-8-0-0-1-1-3-1 (V6).
Dalam penelitian ini nilai koefisien pemadaman di-pengaruhi secara nyata oleh varietas atau galur, tetapi secara statistik jarak tanam kurang mempengaruhi nilai koefisien pemadaman, meskipun perbedaan jarak tanam cenderung menyebabkan perbedaan nilai koefisien pemadaman. Dari ketiga jarak tanam yang diteliti, nilai koefisien pemadaman terkecil dicapai oleh jarak tanam. 15, kemudian J2 dan terbesar dicapai oleh J1.
Pada penelitian ini nilai koefisien pemadaman terkecil dicapai oleh gatur V4 (pada J1), varietas V1 dan galur V4 (pada J2) dan galur VS (pada J3), sedangkan nilai koefisien pemadaman terbesar dicapai oleh varietas V3 pada semua jarak tanam.
Hubungan antara nilai koefisien pemadaman dengan produksi gabah per hektar menunjukkan hubungan yang negatif, dimana semakin kecil nilai koefisien pemadaman maka produksi gabah per
hektar cenderung meningkat serta mempunyai korelasi yang sangat tinggi yakni sebesar 0.99.
Hubungan antara nilai koefisien pemadaman dengan produksi gabah per hektar cenderung linier sampai batas nilai koefisien pemadaman 0.44.
