Hubungan Antara Kualitas Tongkol Jagung Semi Dan Waktu Panen Yang Dihitung Dengan Metode Akumulasi Satuan Bahang
View/ Open
Date
1993Author
Imanti, Dwi
Koesmaryono, Yonny
Sugianto, Yanto
Metadata
Show full item recordAbstract
Tongkol muda jagung yang dikenal dengan nama jagung semi atau baby corn dikonsumsi dalam jumlah besar baik di dalam negeri maupun untuk ekspor. Kadang-kadang volume permin-taan yang besar tidak dapat dipenuhi karena produksi tidak kontinu dan tidak seragamnya kualitas jagung yang dipasok petani. Upaya memperbaiki cara budidaya dan menjaga ketepatan waktu pa-nen diharapkan dapat menghasilkan jagung semi dengan kualitas ekspor. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan tahapan perkembangan tanaman adalah metode akumulasi satuan bahang.
Penentuan metode akumulasi satuan bahang terbaik dari sembilan metode yang digunakan adalah dengan menghitung koefisien determinasi (R3). Berdasarkan nilai R¹ tertinggi metode Dully High Accumulation dinyatakan sebagai metode terbaik. Perlakuan waktu panen memberikan pengaruh sangat nyata terhadap peningkatan diameter, panjang, berat basah, berat kering dan kadar air tongkol jagung semi. Waktu panen yang tepat bagi jagung semi adalah pada waktu satu sampai 4 hari setelah silking untuk varietas Arjuna dan satu sampai tiga hari setelah silking untuk CPI-1, di wilayah Cimaggu yang terletak pada ketinggian 240 m dpl.
