Pengaruh Jarak Baris Berbeda Terhadap Evaporasi, Transpirasi, Dan Efisiensi Penggunaan Radiasi Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) Pada Kondisi Air Terbatas
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jarak baris terhadap besarnya transpirasi, evaporasi, intersepsi radiasi dan efisiensi penggunaan radiasi dalam hubungannya dengan produksi tanaman kedelai.
Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikeumeuh Balittan Bogor, yang berlangsung dari akhir bulan Agustus sampai awal Desember 1992. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan jarak tanam sebagai perlakuan. Jarak tanam yang dipakai yaitu 20 X 20 cm (J1), 50 X 20 cm (J2), dan 70 X 20 cm (J3).
Dari hasil uji statistik, perlakuan jarak tanam berbeda nyata untuk intersepsi radiasi, berat kering tanaman dan indeks luas daun, dengan nilai terbesar pada J1, diikuti J2 dan J3. Nilai inter-sepsi radiasi meningkat dengan bertambahnya umur tanaman sampai mencapai ILD maksimum, kemudian menurun kembali menjelang fase pembentukan polong. Intersepsi radiasi berpengaruh terhadap produksi bahan kering tanaman, hal ini bisa dilihat dari hubungannya yaitu dengan nilai r yang mencapai 0.99% pada J1, 0.96% pada J2 dan 0.87% pada J3.
Hasil analisa untuk laju pertumbuhan tanaman, efisiensi penggunaan radiasi dan transpirasi tidak berbeda nyata, tetapi terlihat dari data bahwa nilai terbesar terdapat pada J1, karena terbatas-nya air maka pemakaian air pada jarak tanam rapat lebih besar walaupun tidak sampai menimbulkan stress
Produksi tertinggi dicapai oleh JI, karena keadaan tanah yang tidak terlalu kering sehingga tanaman tidak mengalami stres yang dapat mengganggu produksinya.
