Pengaruh media tanam dan pupuk kandang ayam terhadap suhu tanah dan pertum-buhan tanaman Krisan (Chrysanthemum morifolium)
Abstract
Krisan merupakan salah satu tanaman hias dengan nilai komersial yang tinggi, baik sebagai bunga potong maupun sebagai bunga pot dan bunga taman. Krisan yang tumbuh baik dengan kualitas dan bentuk bunga yang menarik akan merangsang konsumen untuk membeli. Pertumbuhan tanaman yang baik tidak bisa lepas dari modia tanam dan dosis pupuk yang sesuai hugi kebutuhan tanaman.
Berdasarkan hal di atas, maka peneli tian ini bertujuan untuk mendapatkan modia yang paling cocok dan dosis pupuk kandang. ayam yang sesuai bagi pertumbuhan krisan.
Tempat penelitian berlangsung di kebun milik PT. Inkarla Nursery, desa Mega Men-dung, Cisarua Bogor dengan ketinggian sekitar 800 m di atas permukaan laut. Waktu penelitian talah sejak bulan Juni hingga Oktober 1991.
Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan enam ulangan. Faktor pertama terdiri dari 3 jenis modin tanam campuran, yaitu media tanam campuran tanah dengan sekam (M1), campuran tanah dengan jerami (M2) dan campuran tanah dengan pasir (M3) masing-masing dengan perbandingan 2:1. Faktor kedua adalah tiga taraf pemupukan yaitu tanpa pupuk kandang ayam (PO), pemberian pupuk kandang ayam banyak 0.5 kg/pot (P1) dan pemberian pupuk kandang ayam sebanyak 1.0 kg/pot (P2).
Metoda pengamatan meliputi pengamat an secara klimatologis dan agronomis. Penga-matan klimatologis terdiri dari suhu udara, kelembaban udara, suhu tanah dan intensitas. radiasi Sedangkan pengamatan agronomis terdiri dari pengukuran tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, jumlah kuncup bunga, diameter dan jumlah hari yang diperlukan bunga hingga mekar penuh.
Pertumbuhan tanaman pada media campuran tanah dengan sekam menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata pada tiga taraf pemupukan. Pada media campuran jerami dan paser, perlakuan tanpa pupuk memperlihatkan pertumbuhan dan pembungaan yang secara morfologis kurang baik. Tanaman tumbuh kerdil dan lambat dalam menghasilkan bunga, kurus dan daun sedikit, sedangkan bunga yang dihasilkan berdia-meter kecil. Perbandingan diameter bunga perlakuan PO pada M1, M2 dan M3 berturut-turut adalah sebagai berikut 6.74 cm, 3.24 cm dan 4.29 cm.
Hasil analisa sidik ragam untuk parame ter tinggi tanaman dan jumlah kuntum bunga berbeda nyata untuk setiap perlakuan media dan pupuk. Untuk parameter jumlah daun dan jumlah cabang berbeda nyata untuk 3 taraf pemupukan dan interaksinya dengan media tanam sejak minggu ke 4 setelah tanarn.
Suhu tanah pada media campurun tanah dengan jerami (M2) cenderung lebih tinggi. dibandingkan media campuran tanah dengan sekam (M1) maupun pasir (M3). Hal ini dise-babkan bentuk fisik dari jerami yang membuat media lebih padat, sehingga konduktivitas lebih tinggi. M3 mempunyai suhu tanah yang lebih tinggi dari M1, karena kandungan kuarsa yang tinggi pada pasir menyebabkan konduktivitas 'thermal' lebih tinggi pula, sehingga lebih mudah menghantarkan panas. Penambahan pupuk kandang sebagai bahan organik cenderung menurunkan suhu tanah, sehingga terjadi peru-bahan pada kalor jenis dan kapasitas kalor tanah.
Untuk semua porlakuan media pemberi an pupuk kandang ayam sebanyak 0.5 kg/pot (P1) cenderung menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik daripada perlakuan PO dan P2. Pemakaian media campuran tanah dengan sekam (MI) pada keadaan P1 menghasilkan pertumbuh-an yang lebih baik, dengan diameter bunga yang lebih besar dan waktu mekar bunga yang lebih cepat dibandingkan M2 dan M3.
